Tampilkan postingan dengan label PMM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PMM. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Oktober 2024

KUNCI JAWABAN PEMAHAMAN MODUL 1 MEMAHAMI KEKERASAN SEKSUAL DI SATUAN PENDIDIKAN

 

KUNCI JAWABAN PEMAHAMAN MODUL 1 MEMAHAMI KEKERASAN SEKSUAL DI SATUAN PENDIDIKAN

1. Mengirimkan tautan, foto, video yang mengarah pada konten seksual melalui aplikasi obrolan atau surel termasuk jenis kekerasan seksual?

A. Daring

B. Luring

C. Fisik

D. Verbal

2. Apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual?

A. Setiap perbuatan yang mengganggu dan mengintervensi fungsi reproduksi dan seksual seseorang.

B. Setiap tindakan yang melukai fisik seseorang.

C. Setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan dan/atau menyerang tubuh dan/atau fungsi reproduksi seseorang.

D. Setiap tindak kriminal yang berupa kekerasan fisik termasuk penculikan dan pemerkosaan kepada seseorang.

3. Menurut Billie Wright dan Linda Weiner dalam buku Sexual Harassment on Campus, salah satu pola kekerasan seksual yang sering terjadi dalam lingkungan pendidikan adalah pelaku memerankan diri sebagai….

A. Sosok sahabat

B. Sosok teman

C. Sosok guru yang gaul

D. Sosok ayah atau ibu

4. Di bawah ini alasan yang kurang tepat mengapa budaya menyalahkan korban atau victim blaming harus dijauhi adalah…

A. Agar korban kekerasan seksual berani melaporkan kasusnya.

B. Agar masyarakat tidak menambah beban berat dari dampak psikis yang diderita korban.

C. Agar kasus kekerasan seksual segera diusut dan pelaku mendapat sanksi.

D. Agar masyarakat mengembangkan sikap tenggang rasa dan saling percaya.

Soal dan Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Memahami Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan

1. Menghina bentuk tubuh yang berhubungan dengan fungsi seksual dan reproduksi seseorang merupakan kekerasan….

A. Seksual

B. Fisik

C. Sosial

D. Intoleransi

2. Yang termasuk ke dalam bentuk kekerasan seksual dengan kontak fisik adalah…

A. Memaksa seorang murid mengirim foto tanpa jilbab

B. Pelaku, seorang staf non guru, memperlihatkan alat kelaminnya kepada murid

C. Seorang murid laki-laki bersiul untuk menggoda seorang guru perempuan

D. Seorang guru BK mencabuli seorang murid Perempuan

3. Pada kegiatan masa orientasi murid, kakak kelas panitia menghina hobi menari seorang murid laki-laki. Korban diminta menari dan berdandan dengan tujuan untuk ditertawakan bersama-sama. Kasus ini menunjukkan ketimpangan relasi kuasa antara….

A. Murid yang penakut dengan murid yang pemberani

B. Murid feminin dengan murid maskulin

C. Murid baru dengan murid senior

D. Murid laki-laki pintar dengan murid laki-laki lemah

4. Seorang kepala sekolah di SMK X berkali-kali menekankan tentang betapa pentingnya menjaga nama baik sekolah. Suatu ketika seorang murid perempuan melapor bahwa ia tengah hamil dan pelakunya seorang tenaga pendidik di SMK tersebut. Apa yang sebaiknya dilakukan para guru untuk menjaga nama baik sekolah?

A. Berdiskusi dengan wali murid untuk segera menikahkan murid perempuan tersebut

B. Melarang wartawan dan murid-murid lain menyebar berita ini

C. Mengeluarkan murid perempuan tersebut dari sekolah

D. Berkomitmen menangani kasus kekerasan seksual sesuai prosedur sesuai dengan kebutuhan korban dan memberikan keadilan kepada korban

5. Komnas Perempuan menyatakan bahwa salah satu penyebab kekerasan seksual adalah ketimpangan relasi kuasa. Apa yang dimaksud dengan ketimpangan relasi kuasa?

A. Keadaan di mana pelaku selalu laki-laki dan korban selalu perempuan.

B. Keadaan di mana seseorang menyalahgunakan sumber daya pengetahuan, ekonomi, dan/atau status sosial untuk mengendalikan korban.

C. Keadaan di mana masyarakat tidak mengutamakan keberpihakan pada korban,

D. Keadaan di mana kekerasan seksual terjadi di lembaga yang mempunyai struktur hierarkis.

6. Di bawah ini yang bukan termasuk bentuk-bentuk kekerasan seksual verbal dan nonfisik adalah…

A. Memaksa atau memperdaya korban untuk melakukan aborsi

B. Memperlihatkan alat kelaminnya dengan sengaja tanpa persetujuan korban

C. Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada korban

D. Menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman

7. Menurut Permendikbud no. 82 tahun 2015, Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan dimaksudkan untuk….

A. Menciptakan kondisi proses belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan

B. Sebagai upaya melindungi nama baik sekolah

C. Membentuk generasi yang berakhlak terpuji sesuai pendidikan berkarakter

D. Menjembatani pendidik untuk bekerjasama dengan aparat yang berwenang dalam mengantisipasi kasus kekerasan seksual di masyarakat

8. Berikut ini yang bukan merupakan kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan adalah….

A. Seorang guru mencabuli murid perempuan dengan dalih menerangkan mata pelajaran

B. Kepala sekolah SMP melakukan pemerkosaan kepada seorang guru

C. Seorang guru ngaji melakukan KDRT pada istrinya

D. Seorang dosen dengan dalih membimbing skripsi melakukan pelecehan kepada mahasiswinya

9. Seorang mahasiswi yang sedang praktik mengajar di sebuah SMA mendapat kiriman lelucon mesum dari seorang murid laki-laki kelas X. Mengapa kasus kekerasan seksual ini bisa terjadi?

A. Murid laki-laki terlalu banyak mengonsumsi konten seksual melalui internet

B. Sebagai guru PKL, mahasiswi belum cukup meyakinkan saat mengajar di kelas secara langsung

C. Status sosial pendidik lebih tinggi di mata masyarakat saat pendidik tersebut menjadi PNS

D. Relasi kuasa antara gender laki-laki dan perempuan yang mendorong kekerasan ini terjadi

10. Di bawah ini relasi kuasa antar warga sekolah yang paling kecil kemungkinan terjadinya di satuan pendidikan adalah….

A. Murid ke murid

B. Pendidik ke pendidik

C. Murid perempuan ke kepala sekolah

D. Staf non pendidik ke murid

11. Kasus kekerasan berbasis media elektronik atau daring semakin marak terjadi, terutama dengan semakin berkembangnya teknologi digital. Berikut ini yang bukan merupakan contoh kasus kekerasan seksual jenis daring adalah…

A. Mengirimkan pesan lelucon bernuansa seksual di grup obrolan Whatsapp

B. Diam-diam seorang murid merekam temannya berganti seragam di kamar mandi sekolah dan mengirimkan video tersebut sebagai ancaman kepada korban

C. Menyebarkan informasi terkait pengalaman seksual seorang pendidik di media sosial tanpa persetujuannya

D. Membahas kasus pencabulan yang dilakukan pendidik ke pendidik melalui surat elektronik

12. “Jika pelaku terbukti tidak bersalah, kita bisa memulihkan nama baiknya. Akan tetapi, jika kita tidak percaya kepada korban, artinya kita tidak memiliki kepedulian kepada dampak psikologis dan dampak fisik yang dialami korban. Hal ini juga dapat dimaknai bahwa kita turut melanggengkan kekerasan.” Kutipan pernyataan di atas menunjukkan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dalam bentuk…

A. Menghindari sikap menyalahkan korban

B. Prioritaskan nama baik sekolah

C. Keberpihakan pada kasus kekerasan seksual harus netral dan objektif

D. Percaya pada pembelaan pelaku

 

Kunci Jawaban Post Test Hukuman VS Konsekuensi VS Restitusi

 

1.       Pernyataan di bawah ini benar tentang Restitusi, KECUALI

d. Restitusi memberikan alternatif-alternatif untuk menyelesaikan masalahnya.

2.       Budi terlambat 10 menit mengikuti pelajaran olahraga. Murid-murid yang lain telah melakukan pemanasan dan sedang bermain bola basket. Pak Sidik melihat Budi terlambat hadir, dan mengatakan bahwa Budi harus keliling lapangan sebanyak 2 kali. Pilih 2 pernyataan dan tindakan Pak Sidik sebagai seorang Pemantau: (1) Benar karena bentuk konsekuensi relevan dengan kesalahan Budi untuk pelajaran olahraga, di mana harus melakukan pemanasan. (2) Benar karena ini adalah tindakan hukuman yang tepat atas keterlambatan murid. (3) Salah karena seharusnya Pak Sidik langsung mengijinkan Budi untuk ikut permainan bola basket. (4) Salah karena seharusnya Pak Sidik mengadukan keterlambatan Budi pada wali kelasnya dan wali kelasnya yang seharusnya memberikan hukuman. (5) Benar karena lari keliling lapangan relevan dengan Budi telah terlambat 10 menit dan belum melakukan pemanasan sebelum pelajaran olahraga.

d. 1 dan 5

3.       Perbedaan utama dari Konsekuensi dan Restitusi adalah:

d. Bentuk konsekuensi yang diberikan bukan gagasan pelanggar, bentuk restitusi adalah gagasan dari pelanggar.

4.       Siti mencoret-coret di buku Tini. Ibu Guru meminta Siti segera membersihkan coretan di buku Tini. Tindakan Ibu Guru tersebut adalah penerapan:

c. Konsekuensi

5.       Perbedaan utama dari hukuman dan konsekuensi adalah:

b. Hukuman adalah sesuatu yang menyakitkan perlu terjadi, dan sifatnya mendadak, sementara konsekuensi telah disepakati bersama, dan pelanggar dibuat tidak nyaman untuk sementara.

6.       Ani sudah terlambat 3 kali mengembalikan buku yang dipinjam ke perpustakaan. Ibu Eni memanggil Ani dan mengadakan restitusi. Dialog di bawah ini menggambarkan dialog restitusi, KECUALI:

b. “Ani kamu kenapa terlambat lagi mengembalikan buku, kamu tidak kasihan sama Ibu? Nanti Ibu disalahkan atasan Ibu kalau begini terus.”

7.       Manakah pilihan di bawah ini yang merupakan tindakan restitusi yang tepat.

d. Memberikan jalan keluar kepada pelanggar untuk menyelesaikan masalahnya.

8.       Menggantikan suatu barang kepada orang lain karena kita menghilangkan barang tersebut adalah sebuah bentuk tindakan:

d. Konsekuensi

9.       Eno datang terlambat ke sekolah sekitar 20 menit, Pak Hasan marah sekali karena Eno sudah seringkali terlambat. Tanpa berpikir panjang, Pak Hasan langsung memarahi Eno dan menyuruh berlari keliling lapangan basket sebanyak 10 kali. Tindakan Pak Hasan di sini adalah sebuah penerapan:

b. Hukuman

10.   Dua pernyataan di bawah ini yang menyatakan perbedaan-perbedaan utama antara Konsekuensi dan Restitusi: Konsekuensi memberikan pilihan-pilihan jalan keluar kepada pelanggar. Pemberian konsekuensi hendaknya relevan dengan tindakan pelanggaran yang dibuat. Restitusi memberikan pilihan-pilihan alternatif yang bisa dipilih pelanggar, agar dapat menyelesaikan masalah. Restitusi memberikan suatu kesempatan bagi pelanggar untuk menghindari suatu hukuman karena guru perlu berbaik hati kepada pelanggar. Konsekuensi senantiasa memberikan pelajaran kepada para pelanggar dengan membujuknya agar mengikuti perintah kita.

a. 2 dan 3

Kunci Jawaban Post Test 5 Posisi Kontrol Guru

1.       Posisi kontrol manajer akan mengatakan dua pernyataan-pernyataan di bawah ini: (1) “Kamu selalu yang paling akhir” (2) “Tolong lakukan demi Bapak ya?” (3) “Apa keyakinan kita?” (4) “Apakah kamu bersedia memperbaikinya?”

b. 3 dan 4

2.       Didi tanpa sengaja menumpahkan botol air putihnya di meja dan membahasahi kertas teman sebelahnya, Bona. Pak Rahadi menggunakan posisi kontrol Manajer dalam menangani kasus Didi. Berikut adalah pertanyaan atau tindakan Pak Rahadi:

d. Didi semua orang bisa berbuat kesalahan. Bagaimana rencana kamu untuk menyelesaikan masalah ini?”

3.       (1) “Kamu ini selalu saja terlambat” (2) “Apa peraturannya, apakah kamu tahu konsekuensinya?” (3) “Ayolah lakukan demi Ibu ya nak?” (4) “Bilamana kamu berbaris rapi, nanti Ibu berikan stiker bintang” Dua di antara pernyataan di atas adalah ciri pernyataan seorang Pemantau.

a. 2 dan 4

4.       Diane Gossen menyatakan ada lima Posisi Kontrol guru. Dua Posisi Kontrol di antaranya adalah:

b. Pemantau dan Manajer

5.       Murid-murid kelas 1 sangat ribut, dan sulit untuk tenang mengikuti pelajaran. Bu Yenny menegur murid-muridnya dengan mengatakan, “Siapa yang dapat duduk tenang dan mendengarkan, akan Ibu kasih stiker. Ayo siapa yang mau mendapatkan stiker?” Murid-murid kelas 1 pun langsung dapat duduk tenang. Ibu Yenny sedang menjalankan proses disiplin dengan kontrol posisi apa?

d. Pemantau

6.       Seorang guru yang berada di posisi kontrol Pemantau akan mengajukan pertanyaan atau melakukan kedua hal di bawah ini, KECUALI:

d. Menanyakan sebabnya murid melanggar peraturan yang ada, serta memintanya untuk meminta maaf pada orang yang dirugikan.

7.       Kedua hal ini adalah dampak dari posisi kontrol guru Penghukum pada siswa: (1) Rendah diri (2) Pendendam (3) Tidak menghormati peraturan (4) Menghormati konsekuensi.

b. 1 dan 3

8.       Hasan dan Radit saling melempar makanan pada saat jam makan siang. Pada saat Radit akan balik melempar kulit pisang ke Hasan, kulit pisang tersebut mengenai kepala pak Yono yang sedang melintas di area kantin. Pak Yono menegur keduanya, dan meminta mereka untuk menghadap kepala sekolah, Ibu Tini. Ibu Tini langsung melihat buku tata tertib sekolah, dan membacakan peraturan dan konsekuensi yang berlaku. Akibat perbuatan mereka, Hasan dan Radit diminta untuk tinggal 20 menit sesudah jam pulang sekolah di ruang detensi dan mengerjakan pekerjaan rumah yang disupervisi oleh guru piket. Dari kasus Hasan dan Radit, tindakan yang dilakukan bu Tini adalah posisi kontrol ......... karena .......

a. Pemantau, karena Ibu Tini meninjau buku tata tertib (peraturan) yang berlaku, dan memberikan konsekuensi yang berlaku disepakati di sekolah tersebut.

9.       Yeti masuk ruangan Bu Susi dengan muka bersungut-sungut. Dia tampak kesal sekali dan terlihat menahan amarah. Ibu Susi mencoba menghampirinya, “Ada apa Yeti, jarang sekali ke ruangan Ibu.” Yeti menjawab pendek, “Kesal Bu... Saya dituduh tukang fitnah sama Ira. Ya saya balik ngatain dia dong.” Ibu Susi terdiam sejenak. Bila Ibu Susi berada di Posisi Kontrol Manajer, apa yang akan dikatakan oleh Ibu Susi selanjutnya? (pilih dua pernyataan/pertanyaan). (1) “Kenapa bisa seperti itu, apa sebabnya?” (2) “Kamu juga marah-marah. Coba diingat mungkin kamu mulai duluan”. (3) “Sepertinya kamu kesal sekali, saya juga akan kesal bila dituduh seorang tukang fitnah.” (4) “Kamu lagi, kamu lagi, sekarang masalah apa yang kamu hadapi?” (5) “Semua orang bisa berbuat kesalahan.”

b. 1 dan 2

10.   Pada saat guru berada di posisi kontrol Manajer, guru melakukan dialog segitiga restitusi yang terdiri dari 3 sisi, yaitu:

c. menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.