
Berdasarkan kenyataan hingga sekarang
sumber simplisia nabati sebagian masih diperoleh dengan
menebang atau memungut langsung dari tempat tumbuh alami. Sedangkan
pembudidayaan tanaman  obat  masih terbatas  pada jenis-jenis
tertentu.     
Penambangan simplisia tanpa
pertimbangan atau pengelolaan yang baik demi kesetimbangan alam, akan
dapat mengakibatkan kelangkaan. Bahkan sering terjadi, dengan pengenalan
teknologi baru atau pengabaian lingkungan tumbuh, dapat  menimbulkan 
dampak (akibat)  yang  merugikan  bagi 
kelestarian   suatu  species. Adanya tindakan pembudidayaan,
merupakan suatu tindakan pengadaan atau penyediaan simplisia secara kontinyu
dan teratur yang  sekaligus dapat  merupakan suatu pelestarian
nuftah. Pembudidayaan tanaman obat dapat pula merupakan usaha utama atau 
sambilan yang dapat menambah pendapatan keluarga.
Dipekarangan pengembangan TOGA
(tanaman obat keluarga) berarti pendayagunaan lahan untuk untuk memenuhi nilai
estetika maupun untuk keperluan kesehatan. Umumnya simplisia hasil budidaya
pedesaan mutunya belum tinggi. Hal ini umumnya karena kurang intensifnya
penanaman, meliputi cara bertanam, pemeliharaan dan panen. Bahkan sering
penentuan waktu panen lebih banyak berorientasi kepada harga pasar dari pada
stadia tumbuh yang erat hubungannya  dengan tingginya hasil dan kualitas.
Budidaya tanaman obat pada hakekatnya
adalah suatu cara pengelolaan sehingga suatu tanaman obat dapat mendatangkan
hasil tinggi dan bermutu baik. Keadaan ini bisa terjadi jika tanaman dapat tumbuh
pada lingkungan yang sesuai, antara lain pada kesuburan tanah sepadan, iklim
yang sesuai dengan teknologi tepat guna.
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan
sebagai berikut :
1. Pengelolaan tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan
di tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat
atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik
dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis
tanaman yang diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi
tanaman tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur tanah
yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat
menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman. 
Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan kemampuan tanah
menyediakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut saling
berinteraksi dalam menentukan tingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.  
Di samping itu, pengolahan tanah
mencakup pula menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman, menimbun dan
meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, 
saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air seperti dikehendaki
oleh tanaman. Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu mengingat terjadinya
proses fisik , kimia dan biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu media
yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Beberapa hal yang patut diperhatikan
dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
a)     Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk
umbi  (tuber) umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam
(25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat
berkembang dengan  baik.
b)     Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum
melapuk dalam daerah pekarangan tanaman.Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup
untuk memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses
oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan tanah  yang menjamin pertumbuhan
akar. Hal itu penting yaitu pada waktu membuat lubang tanah (sedalam 40x 60)
bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata),
Kola (Cola nitida).
c)      Pembuatan teras – teras apabila tanah terlalu
miring,agar erosi dapat diperkecil, misal  dalam penanaman Sereh
 (Cymbopogon nardus ).
d)     Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada
awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti Kumis
kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha piperita),  Timi
 (Thymus  vulgaris)
e)     Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran
drainase yang baik,  terutama bagi tanaman yang tidak toleran terhadap
genangan air .Seperti  Cabe ( Capsicum annuum ). 
2.  Penanaman
Dalam penanaman dikenal  dua cara
utama yaitu  penanaman bahan tanaman (benih atau stek ) secara langsung
pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke
lahan yang telah disediakan atau disiapkan. Umumnya persemaian diadakan terutama
bagi tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif.
Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.
Disamping itu persemaian diperlukan apabila benih terlalu kecil  sehingga
sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain dari adanya persemaian
agar dapat memanfaatkan  (menghemat) waktu  musim tanam tiba (umumnya
pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali
tumbuh lebih dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza),
rimpang ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap,
baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.
Hal-hal yang perlu mendapat
pertimbangan pada penanaman tanaman  obat antara lain :
a)     Mengingat pada
umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka
penanaman dilakukan pada awal musim hujan .
b)     Penanaman
dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi
tanaman pemeliharaan dan estetika.
c)      Penanaman
secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya
matahari, misalnya Mentol  (Mentha piperita).
d)     Penanaman
ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan   naungan ataupun
untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung,
misalnya Kemukus  (Piper cubeba) . Tanaman yang dapat saling bertoleransi
terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain :
memperluas areal tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari
satu macam tanaman), menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko kegagalan
panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang berbatang merambat dengan
sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat saja diganti dengan tanaman tegak
lalu yang dapat juga menghasilkan.
e)     Populasi
tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya
persaingan antara tanaman dan kesuburan tanah.
3. Pemeliharaan tanaman
Beberapa  faktor 
penghambat  produksi,  misalnya  gulma, hama penyakit harus
ditekan sehingga batas  tertentu.   Demikian pula 
faktor  penghambat  lingkungan  fisik  dan  kimia , 
seperti kekurangan air,  tingginya  suhu,  kesuburan 
tanah,  hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakukan pemupukan,
misalnya  pemupukan nitrogen pada kandungan  alkaloida 
pada  tanaman  tembakau  (  Nicotiana tobacum) . Demikian
pula tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah :
a)     Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu
tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman
Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan  pada sore hari dan
diberi naungan sementara.
b)     Penyiangan  yang  intensif  guna 
menekan  populasi  gulma disamping  dapat  mengurangi
kesempatan tumbuh tanaman  usaha  juga  dapat 
mengganggu  kebersihan hasil  pada saat  panen ( misal pada
tanaman   Mentha arvensis)
c)      Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki
sifat  tanah tempat tumbuh.
d)     Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya
genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
e)     Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah,
sehingga   kelembaban tanah dapat tetap sesuai , dilakukan
pemberian   mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe ( Zingiber officinale)
pemberian  mulsa   jerami  dapat  menaikkan 
hasil  sebesar 35 %.
f)       
Pemangkasan
bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif  ke generatif yang banyak
memerlukan energi, sehingga kandungan  bahan berkhasiat sebagai sumber
energi tidak berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae kandungan glikosida
diosgenin dapat bertambah dengan dilakukan pemangkasan bunga.
g)     Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan,
sehingga  dapat menambah jumlah daun yang tumbuh serta
kandungan   alkaloida dalam akar bertambah.  Misalnya pada
tanaman Kumiskucing ( Orthosiphon stamineus).
h)     Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan
alkaloida  dalam akar Pule pandak ( Rauwolfia serpentina). 
4.   Pemungutan
hasil  ( panen)
Penentuan saat panen suatu
tanaman  obat hendaknya selalu diingat  akan  kwantitas 
dan  kwalitas  simplisia.  Hal  ini mengingat jumlah
zat  berkhasiat dalam tanaman tidak selalu  konstan sepanjang 
tahun  atau  selama  tanaman  siklus   hidupnya,
tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya 
tanaman  Kelembak ( Rheum officinale) tidak mengandung derivat antrakinon
dalam musim   dingin,  melainkan  antranol, 
yang  dirubah    menjadi  antrakinon pada musim
panas.  Umur  tanaman  juga  umumnya merupakan faktor
penting  dalam akumulasi bahan yang  diinginkan.
Beberapa penentuan (pedoman) saat panen :
a)     Bagi tanaman Empon-empon (familia  Zingiberaceae), panen
dilakukan umumya pada saat bagian tanaman diatas  tanah menua atau kuning
yang biasanya terjadi pada musim  kering,dan jika yang diambil akarnya .
Misalnya   temulawak (Curcumaxanthorrhiza)
b)     Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal
yaitu sebelum pembentukan buah. Misal tanaman Saga (Abrus praecatorius) .
c)      Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang)
misal pada cengkeh (Eugenia caryophyllata).
d)     Buah dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum
sedangkan adas (Anethum graveolens) dipetik setelah masak  benar.
e)     Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak
f)       Kulit diambil
sewaktu bertunas .
Prof. H. Maulana Surya I, S.Si., Apt
Blog Riyawan | Kumpulan Artikel Farmasi & Keperawatan
Depkes.
Terima kasih buat tips menanam TOGAnya :)
BalasHapussangat membantu :)
Sama2 terimakasih atas kunjunganya.
HapusHai temanku,angkit pernah baca postingan ini loh hehe:p ANGKIT NIH hohoho
BalasHapusyaa
HapusHai angkit. Ini faisal, afrizal, febby, ihhsan, jordy dan andri.
BalasHapusarigato gozaimas. ma kasih
BalasHapusMAKASIH ATAS SEGALA INFONYA SEMOGA BERMANFAAT
BalasHapusyoi bro
BalasHapuswah tata caranya ribet juga ya..
BalasHapushttp://obatasliindonesia.com/obat-alami-radang-prostat-mujarab/