Selasa, 19 Mei 2015

Batuk

Batuk
Batuk adalah refleks tiba-tiba dan sering berulang-ulang terjadi karena membantu untuk membersihkan saluran pernapasan besar dari sekresi, iritasi, partikel asing dan mikroba. Batuk biasanya dilakukan baik dengan sukarela ataupun terpaksa. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Batuk dapat diklasifikasikan dari durasi, karakter, kualitas, dan waktu. Durasi dapat berupa akut (onset mendadak) jika hadir kurang dari tiga minggu, subakut jika hadir antara tiga dan delapan minggu, dan kronis ketika berlangsung lebih lama dari delapan minggu. Batuk dapat menjadi non-produktif (tidak berdahak) atau produktif (berdahak). Indikasi awal batuk produktif atau kering biasanya adalah rasa gatal di tenggorokan yang memicu batuk. Batuk yang tanpa dahak ini biasa terjadi saat tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sedang mengalami peradangan. Otak menganggap peradangan di tenggorokan dan saluran pernapasan bagian atas sebagai kondisi yang asing dan berusaha menghilangkannya dengan batuk. Karena itu, pilek atau flu bisa memicu batuk. Dalam kasus yang berdahak, batuk-batuk justru sangat membantu karena akan mengeluarkan dahak dari saluran paru-paru.

Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan untuk melawan gangguan dari luar. Salah satunya adalah batuk. Batuk adalah respons alami yang dilakukan oleh tubuh untuk membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi, seperti debu atau asap, agar keluar dari saluran pernapasan kita. Jadi sebetulnya batuk bukanlah suatu penyakit karena batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk dapat terjadi hanya pada malam hari saja (disebut batuk malam hari), selama siang dan malam, atau hanya pada siang hari.

Batuk Pada Anak
Batuk pada anak-anak dapat berupa refleks fisiologis normal atau karena penyebab yang mendasari. Pada anak-anak yang sehat itu mungkin normal terjadinya batuk sepuluh kali sehari. Penyebab paling umum dari batuk akut atau subakut adalah infeksi saluran pernapasan dan virus.
Batuk berkepanjangan bisa menjadi indikasi adanya infeksi saluran pernapasan yang lebih serius. Konsultasikanlah ke dokter jika anak Anda mengalami batuk yang parah dan tidak kunjung reda sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.

Mewaspadai gejala batuk rejan juga sangat penting, terutama pada anak-anak dan bayi. Gejala batuk rejan meliputi:
  • Suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk.
  • Batuk bertubi-tubi dan intens yang mengeluarkan dahak kental.
  • Kelelahan dan wajah merah karena terus batuk.
  • Muntah pada bayi dan anak-anak.

Sedangkan Batuk pada orang dewasa dengan batuk kronis, yaitu batuk lebih dari 8 minggu, lebih dari 90% kasus disebabkan oleh post-nasal drip, asma, bronkitis eosinofilik, dan gastroesophageal penyakit refluks.
Sering batuk biasanya menunjukkan adanya suatu penyakit. Banyak virus dan bakteri menguntungkan evolusi dengan menyebabkan tuan rumah untuk batuk, yang membantu untuk menyebarkan penyakit ke host baru. Sebagian besar waktu, batuk tidak teratur disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan tetapi juga dapat dipicu oleh tersedak, merokok, polusi udara, asma, penyakit gastroesophageal reflux, post-nasal drip, bronkitis kronis, tumor paru-paru, gagal jantung dan obat-obatan seperti inhibitor ACE.
Pengobatan harus menargetkan penyebabnya; misalnya, berhenti merokok atau penghentian inhibitor ACE. Penekan batuk seperti kodein atau dekstrometorfan sering diresepkan, tetapi telah terbukti memiliki pengaruh yang kecil. Pilihan pengobatan lain mungkin menargetkan peradangan saluran napas atau mungkin mempromosikan lendir dahak. Karena merupakan refleks pelindung alami, menekan refleks batuk mungkin memiliki efek merusak, terutama jika batuk produktif.

Akut dan Kronis
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.
  1. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.
  2. Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.FM JB

Penyebab Batuk
Batuk dapat dipicu oleh kekeringan dari mulut atau kesulitan. Secara Umum Ada beberapa macam penyebab batuk :

Artikel Terkait dengan Batuk

Batuk umumnya akan sembuh dalam waktu tiga minggu dan tidak membutuhkan pengobatan. Keefektifan obat batuk masih belum terbukti sepenuhnya. Ramuan buatan sendiri seperti daun sirih, jahe, air madu dan lemon bisa membantu meringankan batuk ringan.

Sumber:
^Blog Riyawan^
^Wikipedia.org^
^Alodokter>com^


1 komentar: