Selasa, 10 Maret 2015

Makalah Emosi

Emosi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Masa remaja dianggap sebagai  “badai dana tekanan”,  suatu  masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan berada di bawah tekanan social dan menghadapi kondisi baru. Sedangkan selama masa kanak-kanak iya kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan tersebut.
Emosi remaja sering kali sangat kuat, tidak terkendali dan tampaknya irasional. Namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu, sebagai konsekuensi dari usaha  penyesuaian diri terhadap lingkungan, tetapi pada umumnya dari tahun ke    tahun terjadi perbaikan prilaku emosional pada diri setiap remaja.
Emosi yang kuat dan meledak-ledak dapat dikendalikan agar hati dan pikiran menjadi tentram dan iklas. Jika ini dilakukan terus-menerus berarti kita sedang mennyusun dan membangun  kekuatan yang baik pada otak dan jiwa kita.
Sedangkan jika kita marah , benci, dendam, dan jengkel secara terus-menerus berarti kita sedang merusak otak dan jiwa seperti halnya yang dilakukan oleh kanker dan tumor otak.
Jika kita sudah biasa memelihara emosi positif, maka kejadian atau sesuatu yang menjengkelkan sekalipun, titak akan membuat kita bereaksi negatif. Tetapi sebaliknya jika kita secara sadar atau tidak sadar memelihara emosi yang negatif, maka kejadian-kejadian kecil yang menjengkelkan akan membuat kita bereaksi tak terkendali. Bahkan, kadang kita salah memaknai informasi.

B.     RUMUSAN MASALAH
1)      Pengertian emosi
2)      Pembagian emosi berdasarkan nilai positif dan negatif
3)      Cirri emosional remaja
4)      Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
5)      Cara pengendalian emosi

C.    TUJUAN PENULISAN
      Makalah ini kami buat untuk menjelaskan dan memperoleh pemahaman secara lebih dalam tentang pengertian emosi, macam-macam dan cara pengendalian emosi pada setiap individu. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai emosi yang terdapat pada diri kita dan bisa mengekspresikan emosi pada tempat yang benar dan tepat.


BAB II
PEMBAHASAN

            Menurut English and English, emosi adalah “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activies” (suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris). Sedangkan Sarlito Wirawan Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna efektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam)”.

A.1.  PENGERTIAN EMOSI
       Emosi adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan prilaku. Emosi adalah pengalaman yang bersifat subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep pisikologi lain seperti suasana hati, tempramen, kepribadian dan disposisi.
              Kata “emosi” diturunkan dari bahasa Perancis, emotion, dari emouvoir, “kegembiraan” dari bahasa lati emovere, dari e-[varian eks-] “luar” dan movere “bergerak”. Motivasi juga diturunkan dari movere.
Jenis emosi : -Cinta, perasaan, bangga, sifas, benci, terkejut, takut suasana hati.

A.2.  MACAM-MACAM EMOSI
·         Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), sorrow (sedih, duka), wonder (heran), love (cinta) dan joy (kegembiraan).
·         Menurut JB. Watson, 3 macam emosi : fear (ketakutan), rage (kemarahan), love (cinta).
·         Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan macam-macam emosi yang tidak jauh berbeda dengan kedua tokoh diatas yaitu:
a.       Amarah  : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.
b.      Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa.
c.       Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri.
d.      Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga.
e.       Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih.
f.       Terkejut : terkesiap, terkejut.
g.      Jengkel : hina, jijik, mual, tidak suka.
h.      Malu : malu hati, kesal.

            Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagi macam emosi itu mendorong individual untuk memberikan respon/ bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam The Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan, nafsu membimbing pemikiran, nilai dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu sering kali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengespresikannya (Goleman, 2002 : XVI). Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang dijalani menjadi sia-sia. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulut, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
A.3. Biehler (1972) dalam (Sunarto, 2002:155) Membagi Ciri-ciri Emosional
        Remaja Menjadi Rentang Usia, yaitu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun.

Ø  Ciri-ciri Emosional Remaja Usia 1-15 Tahun
a.       Pada usia ini seorang anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka.
b.      Anak mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
c.       Ledakan-ledakan kemarahan mungkin saja terjadi.
d.      Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri karena kurangnya rasa percaya diri
e.       Remaja terutama siswa-siswa SLTP mulai mengamati orang tua dan guru mereka secara objektif.

Ø  Ciri-ciri Emosional Remaja Usia 15-18 Tahun
a.     “Pemberontakan” remaja merupakan pernyataan-pernyataan / ekspresi dari perubahan yang universaldari masa kanak-kanak ke dewasa.
b.      Karena bertambahnya usia mereka, banyak remaja yang mengalami konflik dengan orang tua mereka.
c.       Siswa pada usia ini sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka.

v  Ciri-ciri Perkembangan Emosi Remaja
o      Lebih mudah bergejolak dan biasanya diekspresikan dengan meledak-ledak
o      Kondisi emosipnal yang muncul tadi berlangsung lama, sampai akirnya kembali dalam keadaan semula.
o       Emosi yang muncul sudah bervariasi, bahkan sampai bercampur-baur antara dua emosi yang (sebenarnya) bertentangan, misalnya benci dan sayang dalam satu waktu.
o      Mulai muncul tertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi (sayang, cemburu, dsb.).
o    Mudah tersinggung dan merasa malu, karena umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang kita. Tapi ini juga sangat tergantung dari perkembangan konsep diri kita.

A.4.a) Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi.
            Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukkan bahwa perkembangan emosi tergantung kepada factor kematangan dan faktor belajar. (Hurlock, 2002 : 154) kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lainnya dan mempengaruhi perkembangan emosi. Untuk mencapai kematangan emosi remaja harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional. Adapun caranya dengan membicarakan berbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Keterbukaan, perasaan dan masalah pribadi dipengaruhi sebagaian oleh rasa aman dalam hubungan   social dan sebagian oleh tingkat kesukaannya pada “orang sasaran”                   (Hurlock, 2002 : 213).
Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain :
a.       Belajar dengan coba-coba
b.      Belajar dengan cara meniru
c.       Belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification)
d.      Belajar melalui pengondisian
e.       Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi (Sunarto, 2002 : 158)
Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku Serta Pengaruh Emosi Terhadap Tingkah Laku.
            Rasa malu dan marah dapat menyebabkan seorang gemetar. Dalam ketakutan, mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak, derasnya aliran darah, system pencernaan mungkin berubah selama permunculan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan relaks berfungsi sebagai alat pembantu untuk mencerna, sedangkan perasaan tidak enek mengganggu pencernaan.

b) Pengaruh Emosi
            Terhadap prilaku dan perubahan fisik dibawah ini adalah beberapa contoh tentang prilaku emosi terhadap prilaku individu, diantaranya sebagai berikut :
a.       Meperkuat semangat, apabila orang merasa senang / puas atas hasil yang tekah dicapai.
b.      Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan itu iyalah timbulnya rasa putus asa (frustasi)
c.       Menghanbat / menggagu kosentrasi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bias juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gugup dalam berbicara.
d.      Terganggu penyesuaian social, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
e.       Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain (Yusuf, 2004 : 115)
Sedangkan perubahan Emosi terhadap perubahan Fisik (Jasmani) antara lain :
1.      Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona.
2.      Peredaran darah : bertambah cepat bila marah.
3.      Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut
4.      Pernapasan : bernapas panjang kalau kecewa.
5.      Pupil mata : membesarkan mata bila merah.
6.      Liur : mongering kalau takut / tegang.
7.      Bulu roma : berdiri kalau takut.
8.      Pencernaan : mencret-mencret kalau tegang.
9.      Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar (tremor)
10.  Komposisi darah : komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif. (Sunanto, 2002 : 150)
Karakter Perkembangan Emosi
     Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu masa dimana tegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginyan emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, sedangkan masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu. Tidak semua masa remaja mengalami badai dan terkanan. Namun benar juga bila sebagaian remaja mengalami ketidaksetabilan dari waktu ke waktu. Sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri dari pola emosi kanak-kanak. Jenis emosi yang sering dialami adalah cinta / kasih sayang, gembira, amarah, takut dan cemas, cemburu, sedih, dll. Perbedaan yang terlihat dalam macam dan derajat rangsangan yang mengakibatkan emosinya dan kususnya pola pengendali yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi remaja.
a.       Cinta / kasih sayang
           Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kepastianya untuk mencintai orang lain dan kebutuhanya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberikan. Walaupun remaja bergerak kedunia pergaulan yang lebih luas dalam dirinya masih terdapat sifat kekanak-kanakannya. Remaja membutuhkan kasih sayang dirumah yang sama banyaknya dengan apa yang mreka alami pada tahun-tahun sebelumnya. Karena alasan inilah sikap menentang mereka, menyalahkan mereka, secara langsung mengolok-ngolok mereka pada waktu pertama kali karena mencukur kumisnya, adanya perhatian terhadap lawan jenisnya, merupakan tindakan yang kurang bijaksana.
b.      Gembira dan bahagia
           Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat / bila ia jatuh cinta dan cintanya itu mendapat sambutan oleh yang dicintai. Perasaan bahagia ini dihayati secara berbeda-beda oleh setiap individu. Bahagia muncul karena remaja sukses dan memperoleh keberhasilan yang lebih baik dari orang lain / berasal dari terlepasnya energy emosional dari sistuasi yang menimbulkan kegelisahan dirinya.
c.       Kemarahan dan permusuhan
           Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian. Dalam memahami remaja ada empat factor yang sangat penting berhubungan dengan rasa marah.
1.      Adanya kenyataan kenyataan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha manusia untuk memiliki dan menjadi dirinya sendiri. Selama masa remaja, fungsi marah terutama untuk melindungi hahnya untuk menjadi independent dan menjamin hubungan untara dua pihak orang lainyang berkuasa.
2.      Pertimbangan penting lainya adalah ketika individu mencapai masa remaja, dia tidak hanya merupakan subyek kemarahan yang kemudian surut, tetapi mempunyai sikap dimana ada sisa-sisa kemarahandalam bentuk permusuhan meliputi kemarahan masa lalu. Remaja bukannya menampakkan kemarahan langsung tetapi remaja lebih menunjukkan keinginan yang sangat besar.
3.      Perasaan marah sengaja disembunyikan dan sering kali tampak dalam bentuk yang samar-samar. Bahkan seni dari cinta mungkin dipakai sebagai alat kemarahan.
4.      Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri, aspek ini merupakan yang sangat penting dan juga sulit dipahami. (Sunarto, 2002 : 154)

d.      Ketakutan dan kecemasan
           Banyak ketakutan-ketakutan baru muncul karena adanya kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan perkembangan itu sendiri. Remaja seperti halnnya anak-anak dan orang dewasa, sering kali untuk berusaha mengatasi ketakutan yang timbul dari masalah kehidupan. Satu-satunya cara untuk menghindarkan dari rasa takut adalah menyerah terhadap rasa takut, seperti terjadi bila seseorang begitu takut sehingga ia tidak menentu. Rasa takut yang disebabkan otoriter orang tua menyebabkakn anak tidak berkembang daya kreatifnya dan menjadi orang yang penakut, apatis dan penggugup. Selanjutnya sikap apatis mengakibatkan anak menjadi pendiam, memencilkan diri, tak sanggup bergaul dengan orang lain. (Willis, 2005:57)
e.       Frustasi dan duka cita
           Frustasi merupakan keadaan saat individu mengalami hambatan-hambatandalam menemukan kebutuhanya, terutama hambatan-hambatan tersebut munculdari dirinya sendiri. Konsekuensinya dapat menimbulkan perasaan rendah diri. Duka cita merupakan perasaan galau / depresi yang tidak terlalu berat, tetapi mengganggu individu. Kalau dialami dalam waktu yang panjang dan berlebihan akan menyebabkan kerusakan fisik dan psikis yang cukup serius hingga depresi.

A.5.a)  Cara Mengendalikan Emosi
a.       Berusaha mengendalikan dan mengarahkan kea rah yang positif.
b.      Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat.
c.       Berpikirlah tentang akibat yang mungkin terjadi
d.      Berusaha untuk memanfaatkan orang lain

b)  Cara Mengendalikan Emosi / Menghindari beban Emosi
·         Kita harus belajar menghadapi segala situasi itu dengan sikap rasional.
·         Kita juga harus menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat mengakibatkan emosional-emosional. Kalau mengalami sesuatu yang bikin marah / sedih, jangan kebawa emosi dulu.
·         Memberikan respun terhadap situasi dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebihan, proposional sesuai dengan keadaanya, dengan cara yang bias diterima lingkungan social kita.
·         Mengemukakan emosi positif kita (senang, bahagia, sayang) dan juga yang negatif (sebel, sedih, marah) secara benar dan proporsional.

Pendidikan Agama Remaja
           Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan  membantu peserta didik mengembangkan kemampuanya secara optimal, baik aspek konitif, aspek efektif maupun espek psikimotorik. Aspek kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analiosis, sintetis dan evaluasi. Aspek evektif berkenaan dengan sifat yang terdiri lima aspek yakni : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek pisikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu : gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, kerhamonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatife.
           Sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan, perlu diupayakan suatu system pendidikan yang mampu membentuk kepribadian dan ketrampilan peserta didik yang unggul, yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang kreatif, cakap, terampil, jujur, dapat dipercaya, disiplin, bertanggung jawawb dan memiliki solidaritas yang tinggi. Untuk mewujudkan manusia yang unggul perlu diberikan landasan pendidikan yang kokoh. Oleh karena itulah kebutuhan dasar siswa harus dipenuhi lebih dahulu, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan atas rasa kasih sayang, dan kebutuhan akan harga diri. Bangsa kita sebenarnya telah memiliki pilar pendidikan yang sangat fundamental, yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro, Ing Ngarso Sun Tulodho, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani, namun implementasinya dalam pendidikan kita masih rendah. Empat pilar pendidikan yang dijadikan pondasi pendidikan pada era informasi dan jaringan global ini dalam meraih dan merebut pasar internasional.

Keempat pilar tersebut adalah :
1.      Learning to Know (Belajar untuk Tahu)
Pada proses pembelajaran melalui penerapan paradigma ini, peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkunganya. Untuk mengondisikan masarakat belajar yang efektif dewasa ini, diperlukan pemahaman yang jelas tentang “apa” yang perlu diketahui, “bagaimana” mendapatkan ilmu pengetahuan, “mengapa” ilmu pengetahuan perlu diketahui, “untuk apa” dan “siapa” yang akan menggunakan ilmu pengetahuan itu. Belajar untuk tahu diarahkan pada peserta didik agar mereka memiliki pengetahuan fleksibel, adaptable, value added dan siap memakai bukan siap pakai. Sebab, salah satu ukuran luar dapat dipakai untuk melihat sejauh mana tingkat kemajuandiskursus suatu disiplin ilmu adalah dengan melihat upaya-upaya dan hasil diskursus mengenai disiplin tersebut.
2.      Learning to Do (Belajar untuk Melakukan)
Proses pembelajaran dengan penekanan agar peserta didik menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna “active learning”. Peserta didik memperoleh kesempatan belajar dan berlatih untuk dapat menguasai dan memiliki standar kopetensi dasar yang dipersaratkan dalam dirinya. Proses pembelajaran yang dilakukan menggalli dan menemukan informasi (information searching and exploring), mengolah informasi dan mengambil keputusan (information processing and decision making skill), serta memecahkan masalah secara kreatif (creative problem solving skill). Menurut John Dewey bahwa pembelajaran yang dapat dilakukan dengan : 1). Belajar peserta didik dengan berpikir kreatif, 2). Keterampilan proses, 3). Problem solving approach, 4). Pendekatan inkuiri, 5). Program sekolah yang harus terpadu dengan kehidupan masyarakat, dan 6). Bimbingan sebagai bagian dari mengajar. Beberapa bentuk Active Learning ; Kegiatan Active Learning dilakukan dengan kegiatan mandiri, peserta didik membaca sendiri bahan yang akan dibahas di kelas.
3.      Learning to be (Belajar untuk Menjadi Diri Sendiri)
Proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik dengan sikap mandiri. Kemandirian belajar merupakan kunci terbentuknya rasa tanggung  jawab dan kepercayaan diri untuk berkembang secara mandiri. Sikap percaya diri akan lahir dari pemahaman dan pengenalan diri secara tepat. Belajar mandiri harus didorong melalui penumbuhan motifasi diri. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam melatih kemandirian peserta didik, misalnya ; pendekatan sinektik, problem soving, ketrampilan proses, discovery, inquiry, kooperatif dan sebagainya pendekatan pembelajaran tersebut mengutamakan keterlibatan peserta didik secara efektif.  Pendekatan-pendekatan pembelajaran ini pada dasarnya suatu proses social, peserta didik dibantu dalam melakukan peran sebagai pengaman yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. Meskipun guru dapat memberikan situasi masalah, namun dalam penerapanya, peserta didik mencari, menanyakan, memeriksa dan berusaha menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari. Para peserta didik mulai berpikir berdasarkan kemampuan dan pengalamanya masing-masing secara logis. Setrategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu alternative pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. 
4.      Learning to Live Together  (Belajar untuk Hidup Bersama)
Proses pembelajarn yang memungkinkan peserta didik menghayatihubungan antar manusia secara intensif dan terus-menerus untuk menghindarkan pertentangan ras/etnis, agama, suku, keyakinan politik, dan kepentingan ekonomi. Peningkatan pendidikan nilai kemanusiaan, moral, dan agama yang melandasi hubungan antar manusia.
       Untuk mewujudkan makna pendidikan dan pondasi pembelajaran yang terintegrasikanya nilai-nilai kemanusiaandalam kepribadian dan prilaku selama proses pembelajaran diperlukan proses pembelajaran yang efektif. Keefektifan proses pembelajaran merupakan pencerminan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Keefektifan proses pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dansetrategi yang digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, tepat dan cepat (Nana Sudjana, 1996 : 52). Sekolah tidak hanya berkewajiban untuk memelihara nilai-nilai masyarakat, namun juga harus memberikan keefektifan kepada peserta didik dan secara kritis dalam menghadapi masalah-masalah social, dan harus mengadakan usaha pemecahan masalah.
         Salah satu factor yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran antara lain kemampuan guru dalam menggunakan setrategi. Penerapan setrategi pembelajaran dipengaruhi oleh factor tujuan, peserta didik, situasi fasilitas dan pembelajaran itu sendiri. Dengan menerapkan metode yang tepat, proses pembelajaran akan berlangsung lebih efektif sehingga hasil pembelajaran akan lebih baik dan mantap. Salah satu strategi pembelajaran yang memberikan perhatian pengembangan potensi peserta didik dalam strategi ketrampilan proses (proses pemecahan masalah).


PENUTUP

1.      Kesimpulan
Emosi merupakan suatu yang kompleks dalam diri manusia, yaitu keadaan yang menunjukkan pengalaman dan perbuatan dalam suatu pristiwa yang berlaku seperti peristiwa takut, marah, kecewa, gembira, suka dan duka.
Emosi yang kuat dapat membuat apa yang disampaikan pada kita tidak dapat diterima otak dengan baik hingga dapat pula terjadi salah informasi. Emosi yang kuat dapat dijadikan sebagai faktoar pendukung atau penyemangat yang kuat pada diri sendiri apabila dapat mengarahkannya dengan baik, dapat pula sebagai pendorong yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dan apa yang dicita-citakan.

2.      Saran
Setelah kita membahas tentang pengertian emosi, macam-macam emosi dan pengendaliannya, kita dapat mengetahui dan memehami tentang emosi. Sehingga sebagai remaja kita harus menjaga dan memelihara emosi yang ada pada diri kita.

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito W. 1991. Pisikoloi Remaja. Jakarta : Rajawali Press.
Hurlock, B. 1990. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
Gunarsa, Singgih. 1990. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.
http : //www.riyawan.com dan http : //mswikipedia.org/wiki/remaja



Minggu, 08 Maret 2015

CENTRAL LOCK DAN POWER WINDOW


              A.      Pengertian Power Window
Seiring  dengan  berkembangnya  teknologi,  khususnya  dibidang otomotif, sekarang ini banyak kendaraan khususnya mobil telah dilengkapi dengan  berbagai  fitur  dengan  fungsi  dan  tujuan  tertentu  untuk  membuat pengguna  kendaraan  merasa  lebih  nyaman,  aman  dan  memberikan kemudahan  bagi  penggunanya.  Tidak  seperti  kendaraan  dengan  keluaran lama,  yang  masih  minim  fitur  teknologi  yang  memberikan  kemudahan dalam berkendara. 
  Dalam perkembangannya teknologi terus berkembang guna memenuhi kebutuhan  manusia  untuk  menunjang  kebutuhan  manusia  yang berhubungan  langsung  dengan  mobil  dalam  aktifitas  sehari – hari,  yaitu diantaranya  memberikan  kemudahan,  kenyamanan  dan  keamanan  dalam berkendara,  seperti  adanya  sistem AC,  Audio  Video,  Air  Bag, Sabuk Pengaman,  Power  Steering,  Power  Window,  Central  Door  Lock  dan Booster Rem.
Sistem power  window merupakan  rangkaian  dari electrical  body yang berfungsi  untuk membuka  dan  menutup  kaca pintu  dengan  mengunakan saklar,  dimana  saklar power  window  terpasang  pada  sisi  bagian  dalam pintu.  Pada  saat  saklar power  window ditekan  akan  memutarkan  motor power  window dan  gerak  putar  ini  akan  diubah  oleh  regulator  menjadi gerak naik dan turun untuk menutup atau membuka kaca pintu.
1.  Cara kerja power window
Mekanisme pengangkat (regulator power window) adalah komponen terpenting  pada  sistem power  window. Sebuah  motor  listrik  kecil  yang melekat pada  regulator  dengan  menggunakan  rasio  gigi  yang memberikan tenaga  putar  yang cukup  untuk mengangkat  jendela  kaca mobil, sekaligus menjaga  agar  kaca  jendela  mampu  naik/turun  dengan lancar.
Rangkaian POWER WINDOW

Cara Kerja:
Saat  kunci  kontak  posisi ON arus  dari  baterai  menuju  sekering  ke terminal  1  relay –  terminal  3  –  massa,  akibatnya  gulungan relay menjadi  magnet  dan  titik  kontak  akan  berhubungan  dan  arus  mengalir ke terminal  2 relay dari  baterai ke terminal  4 relay – terminal 1 saklar power  window  master  switch dan  arus  mengalir  ke  terminal  5 power window switch. (Toyota electrical wiring diagram work book) Komponen Sistem Power Window 
a.  Saklar Utama Power Window
Saklar utama power window terdiri dari saklar yang mengontrol semua sistem power window dan menggerakan semua motor power window  dan  saklar  penguncian  jendela  untuk  membuat  proses menutup  dan  membuka  jendela  tidak  terjadi  kecuali  pada  jendela pengemudi.
Saklar Utama Power Window

b.  Saklar Tunggal Power Window 
Masing - masing saklar  power  window  berfungsi  untuk menggerakan  motor power  window  dari  masing -  masing  kaca pintu.  Letak  dari saklar power  window ada  pada masing – masing  pintu penumpang.
c.  Motor Power Window
Motor penggerak regulator berputar searah  jarum  jam atau arah  sebaliknya  menggerakan  regulator  jendela  untuk  dirubah menjadi gerak naik turun. Jenis motor yang digunakan pada sistem power  window  adalah  motor  DC.  Motor  listrik  menggunakan energi  listrik  dan  energi  magnet  untuk  menghasilkan  energi mekanis.  Operasi  motor  tergantung  pada  interaksi  dua  medan magnet.  Secara  sederhana  dikatakan  bahwa  motor  listrik  bekerja dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk  menghasilkan  gerakan.  Tujuan  motor  adalah  untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan (torsi).
Motor Power Window

d.  Relay 
Relay  adalah  komponen  berupa  saklar  elektronik  yang digerakkan  oleh  arus  listrik.  Terdapat  berbagai  macam relay diantaranya relay normaly closed, relay normally open dan relay kombinasi.  Secara  prinsip, relay  merupakan  tuas  saklar  dengan lilitan  kawat  pada  batang  besi  (solenoid)  didekatnya.  Ketika solenoid dialiri  arus  listrik,  tuas  akan  tertarik  karena  adanya  gaya magnet yang  terjadi  pada solenoid sehingga  kontak  saklar  akan menutup. Saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali  ke  posisi  semula  dan  kontak  saklar  kembali  terbuka.

Relay Power Window


e.  Fuse
Fuse  adalah  komponen  yang  banyak  digunakan  sebagai pencegah  kerusakan  rangkaian  akibat  kelebihan  arus.  Sekering mempunyai  bagian  yang  mudah  meleleh  akibat  aliran  arus  yang dilindungi  oleh  badan  sekering  yang  biasanya  terbuat  dari  tabung kaca atau plastik, tegangan baterai diberikan melalui bagian batang penghantar  utama.  Salah  satu  ujung  sekering  dihubungkan  dengan bagian  tersebut dan  satu  ujung  lainnya  dihubungkan  dengan rangkaian yang diamankannya. 
Sekering  yang  dipakai  pada  kendaraan  dapat  dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sekring tipe tabung kaca (cartridge) dan sekering  tipe  bilah  (blade).  Sekering  tipe  tabung  kaca  berbentuk silinder  yang  pada  bagian  ujungnya  terdapat  penutup  yang  terbuat dari logam yang di dalamnya juga terhubung dengan elemen logam pengaman.  Sekering  jenis  bilah  bentuknya  pipih  dengan  dua  kaki yang  dapat  diselipkan  pada  dudukan  sekering.  Kaki  sekering tersebut  satu  sama  lain  terhubung  melalui  elemen  logam  tipis sebagai elemen pengaman
            
Gambar Fuse

f.  Kunci kontak
Dalam  rangkaian  kelistrikan  mobil  kunci  kontak  (KK) berfungsi untuk  menyambung dan  memutus arus  aliran  listrik dari baterai  ke sistem  pengapian,  sistem  penerangan,  sistem  pengisian, sistem AC dan  sistem  lain  yang  membutuhkan  arus  listrik.  Pada sistem  power  window,  kunci  kontak  berfungsi  untuk mentransmisikan  sinyal ON,  ACC  atau LOCK ke  saklar  utama power  window.  Sinyal  ini  dipakai  hanya  untuk  mengontrol  fungsi key-off dari power window.
Kunci Kontak

g.  Baterai
Secara  umum  baterai  digunakan  pada  suatu  kendaraan  yang berfungsi  sebagai  sumber  energi  listrik  pada  kendaraan.  Pada rangkaian power window baterai  berfungsi  sebagai  sumber  arus utama  yang  digunakan  untuk  memberikan  arus  pada  motor power window dan alirannya dikontrol oleh saklar power window. 
Baterai


B. Sistem Central Door Lock
Sistem  pengaman central  door lock mempunyai  fungsi  utama  untuk mengunci  semua  pintu  mobil  secara  bersamaan  yang  dapat  dikendalikan oleh pengunci pada pintu sisi pengemudi. Jika knop atau tuas yang berada sisi  pengemudi  ditarik  atau  ditekan  maka  pintu  dengan  sistem  ini  semua pintu  akan  terkunci  atau  terbuka  secara  bersamaan,  selain  dapat dioperasikan  secara  manual  tersebut.  Sistem  ini  juga dapat  dioperasikan menggunakan Remote  Control untuk  posisi Lock, dan Unlock.  Sistem  ini mempunyai  beberapa  komponen  utama  yaitu Actuator (motor), Module Main Board, Sirene, LED, dan Reomote Control.
1.  Sistem Pengaman Pada Mobil 
Sistem  pengaman  yang  digunakan  pada  mobil  mempunyai berbagai  jenis,  berikut  ini  beberapa  jenis  yang  telah  digunakan  pada mobil yaitu :
a.  Sistem Pengaman Kunci Pintu Secara Manual 
Sebelum  digunakannya  sistem  pengaman  penguncian  pintu secara electric (Central  Door  Lock)  pada  beberapa  jenis mobil, sebelumnya  menggunakan  sistem  penguncian  khusus  secara manual.  Cara  kerja  dari  sistem  ini  keseluruhan  secara  mekanik yaitu  jika  dioperasikan  dari  bagian  dalam  mobil,  pengemudi  atau penumpang tinggal  menarik tuas pengunci  yang berada pada pintu mobil  bagian  dalam  maka  tuas  tersebut  akan  menarik  pengunci pintu  pada  posisi  terbuka.  Sebaliknya  jika  pintu  tersebut  akan dikunci  maka pengemudi atau penumpang tinggal  mendorong tuas yang  ada  knopnya  pada  bagian  ujung  tersebut,  maka  tuas  akan mendorong  pada  posisi mengunci  sehingga  pintu  mobil  tersebut tidak  dapat  dibuka  dari  dalam  maupun  dari  luar,  sebelum  tuas tersebut  ditarik  kembali  dari  dalam  atau  dibuka  dari  luar menggunakan anak kunci.
b.  Sistem  Pengaman  Mobil Central  Door  Lock Dengan Remote Control
Sistem pengaman Central  Door  Lock ini  mempunyai  fungsi utama  untuk  mengunci  semua  pintu  mobil  secara  bersamaan  yang dapat  dikendalikan  dari  salah  satu  pengunci  pintu  mobil  yang terletak pada  pintu  pengemudi.  Jika  knop  yang  berada pada  pintu pengemudi  sebelah  kanan  ditarik  atau  ditekan  dari  dalam  maka dengan  sistem  ini  semua  pintu  akan  terkunci  atau  terbuka  secara bersamaan.  Selain  dapat  dioperasikan  secara  manual  tersebut, sistem  ini  dapat  dioperasikan menggunakan Remote  Control dari jarak  jauh  yaitu  untuk  posisi Lock dan Unlock. Sistem  pengaman ini  mempunyai beberapa  komponen  utama  yaitu actuator (motor), main  board, module, actuator,  sirene, LED, dan Remote  Control yang kesemuannya  itu  jika  dirangkai  akan  menjadi  satu  kesatuan untuk mendukung cara kerjanya.
2.  Konsep Kerja dari Central Door Lock  
Konsep kerja secara garis  besar dari rangkaian Central Door Lock ini  terpusat  pada  bagian Main  Board  sebagai  komponen  pengatur  sinyal  ke masing – masing  komponen  yang  lain.  Jika  dalam  mesin mobil  dengan  sistem EFI,  Main  Board pada  unit  ini  tugasnya  sama dengan ECU  pada  mesin  tersebut,  yang  fungsi  utamanya  untuk menerima  sinyal input dari  masing - masing  sensor  yang  ada  pada rangkaian  tersebut  dan  kemudian meneruskan  sinyal  input tersebut  ke komponen  yang  lain  sebagai  Output.  Contoh  komponen  yang berfungsi sebagai  sensor  pada  rangkaian  unit Central  Door  Lock   ini adalah Door  Switch  yang  akan  memberikan  sinyal  kedalam Main Board. selanjutnya Output dari Main Board ini berupa sinyal arus yang akan diteruskan ke motor utama untuk perintah kerja pada posisi Lock maupun Unlock. Dalam mian  board terdapat  kabel  utama  yang  yang berfungsi sebagai berikut :
a. Satu kabel sebagai sumber arus dari baterai.
b. Satu kabel sebagai massa 
c. Dua kabel sebagai saluran input kedalam Main Board yaitu masing - masing dari  Ignition Switch dan Brake Switch.
d. Delapan kabel  sebagai saluran Output dari Main Board  yaitu satu kabel Memory  LED, dua kabel Tail  Light, satu  kabel Sirene, dua kabel Control Module dan dua kabel ke Actuator / motor. 
C. Rincian Fungsi Masing – Masing Komponen Central Door Lock
1. Main board.
Main  board  mempunyai  fungsi sebagai  pengolah  data layaknya  ECU  pada  pada engine  yang  menerima input  dari komponen  pendukung  lainnya  seperti  ignition  switch,  brake switch  yang  kemudian  meneruskannya  kembali  sebagai  sinyal output ke control  module,  motor,  hazzard, sirene, dan memory LED sebagai perintah kerja seperti motor pada posisi lock maupun unlock. 
Main Board

2. Central Module.
Central  Module  pada  sistem Central  Door  Lock berfungsi untuk  mengatur  arah aliran  arus  yang  masuk  ke  dalam  motor Central  Door  Lock  untuk  dua  posisi Lock  dan Unlock yang sebelumnya Module Central Door Lock  ini diaktifkan oleh Main Board.  
Central Module
  
Kabel utama  yang ada pada Central Module bermacam – macam ada  yang  menggunakan  8  kabel  dan  6  kabel  akan  tetapi mempunyai fungsi yang sama sebagai berikut : 
a.  Satu kabel sebagai sumber arus utama
b.  Satu kabel sebagai massa
c.  Dua  kabel  ke  masing – masing  motor  untuk  mengatur  arus kerja  motor  untuk  posisi lock  dan unlock  yang  dirangkai secara paralel untuk semua motor central door lock
d.  Dua kabel  dari Main  Board untuk  aktifasi Central  Module yaitu  pada  saat sistem  ini  diaktifkan  dengan  kendali Remote Control untuk posisi Lock  maupun Unlock maka Main Board akan  memberikan  sinyal Output  ke  Module  untuk  proses aktifasi.
3.  Motor Central Door Lock 
Motor Central  Door  Lock  pada  door  lock,  actuator menggunakan  motor DC  sebagai  penggeraknya.  Kelebihan motor DC  adalah  dapat  diubah  arah  putarannya  dengan mengubah arah arus listriknya.  Sedangkan  motor Central  Door Lock  berfungsi  sebagai  actuator  untuk  menggerakkan  tuas pengunci  pada  pintu  mobil  untuk  posisi Lock  gerakan  motor turun  dan  posisi  Unlock  gerakan  motor  naik.  Motor menggunakan  sistem solenoid  yaitu  bila  arus  masuk  melalui electromagnetic dalam  satu  arah,  maka  magnet  akan  terbangkit dan  bergerak  maju  menyebabkan plunger (yang menempel pada magnet) akan ikut bergerak dengan arah yang sama maka hal ini akan  mendorong  tuas  pengunci  pintu  akan  bergerak turun pada posisi Lock.  Bila  arus  mengalir  dari  sisi  yang  berbeda,  maka magnet  dan plunger  akan  bergerak  ke  arah  yang  berlawanan sehingga  pergerakan  ini  akan  mendorong tuas  pengunci  pintu akan bergerak naik dan pintu pada posisi Unlock.  
Motor Central Door Lock

Jumlah  kabel  yang  ada  pada  motor Central Door Lock,  untuk motor utama dan motor tambahan jumlahnya berbeda, yaitu: 
a.  Pada  motor utama  jumlah kabelnya ada 5 buah  yaitu  masing – masing kabel aktifasi  Output  sinyal dari  Control  Module  yang  dirangkai  secara  paralel  dengan  motor  tambahan  dan dua kabel sebagai saluran sinyal dari Main Board dan 1 kabel lagi sebagai massa dari (  -  ) baterai. 
b.  Pada  motor tambahan  jumlah  kabelnya  hanya  ada  dua buah yaitu  masing  masing kabel input sinyal  dari Control Module untuk  mengatur  pergerakan  motor posisi turun untuk Lock dan naik untuk Unlock yang dirangkai secara paralel dengan motor yang lainnya. 
4.  Remote Control 
Remote  Control  merupakan  salah  satu komponen  Central Door  Lock yang  berfungsi  untuk  memberikan  sinyal  ke dalam Main Board untuk menjalankan fungsi Lock maupun Unlock dari jarak dekat maupun jarak jauh. Sehingga dengan kendali Remote Control  ini  maka  proses  Lock dan Unlock pintu  mobil  dapat dilakukan  dari  jarak  jauh  tanpa  menggunakan  kunci  manual pintu.
Remote Control

5.  Door Switch
Door  switch  pada  rangkaian  ini  berfungsi  sebagai trigger negative untuk  memutus  dan  menyambungkan  arus  ke dalam main  board  sebagai  salah  satu  komponen  yang  memberikan sinyal  kedalam main  board,  selaian  itu door  switch berfungsi untuk  mengontrol  aktifnya sirene  dan  kedipan  lampu hazard secara otomatis pada saat posisi motor sudah dalam kondisi lock dan  pintu  mobil  belum  tertutup  rapat.  Karena  jika  belum menutup  rapat  maka trigger  negative belum  aktif  sebab door switch belum  tertekan  oleh  pintu  secara  penuh,  sehingga  jika remote  control sudah  diaktifkan  pada  posisi lock maka sirene dan  lampu hazzard akan  menyala  konstan  sebagai  tanda  bahwa salah satu pintu belum menutup rapat.
Door Switch

6.  Sirene
Sirene  pada  rangkaian  Central  Door  Lock  terhubung langsung  dengan Output sinyal  dari Main  Board. sirene yang digunakan  sebagai  salah  satu  komponen  pendukung  pada rangkaian Central  Door  Lock   berfungsi  sebagai  indikator  suara pada  saat  posisi kerja  dari Central  Door  Lock pada  saat  proses Lock dan Unlock.
Sirene

7.  Memory LED 
Memory  LED  pada  rangkaian  Unit Central  Door  Lock  terhubung langsung  dengan Main  Board yang  berfungsi  sebagai lampu indikator pada saat sistem  Central Door Lock  sudah aktif dan  siap  untuk  dioperasikan.  Komponen  ini  memang  dirancang untuk memancarkan cahaya. 
Memory LED

8.  Kunci kontak 
Dalam  rangkaian  kelistrikan  mobil kunci  kontak berfungsi untuk menyambung  dan  memutus  arus  litrik  dari  baterai  ke sistem pengapian  dan  sistem  lainnya  yang  membutuhkan  arus listrik  dari baterai  seperti  sistem  penerangan,  sistem  pengisian, sistem  AC  dan yang  lainnya.  Pada  sistem  pengapian  kunci kontak  akan  menghubungkan  dan  memutus  arus  ke  koil pengapian  yang selanjutnya  akan diteruskan  sampai  terjadinya percikan  bunga  api  pada ujung  busi.  Dalam  rangkaian Central Door Lock, Kunci kontak merupakan salah satu komponen yang berfungsi  sebagai  sumber input sinyal  kerja  langsung  ke Main Board berupa  arus  listrik  yang  bersumber  dari  baterai  pada  saat kunci  kontak  dalam  posisi ON.  Sehingga  arus  listrik  yang mengalir  dari  baterai  melalui  kunci  kontak  akan  diteruskan  ke Control Module.
9.  Baterai 
Pada kendaraan, baterai berfungsi sebagai sumber arus untuk semua sistem kelistrikan pada kendaraan. Pada saat mesin belum hidup baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau  sistem  lampu-lampu  dan  aksesoris.  Pada  saat start,  baterai berfungsi  memberikan  energi  listrik  untuk  memutarkan  motor starter  dan  sistem  pengapian  selama start.  Setelah  mesin  hidup, baterai  berfungsi  untuk menerima  dan  menyimpan  energi  listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai. Pada kondisi mesin hidup,  hampir  semua  kebutuhan  energi  listrik  pada  sistem kelistrikan kendaraan dipenuhi oleh sistem pengisian.
Khusus pada rangkaian Central Door Lock baterai berfungsi sebagai  sumber arus utama  yang digunakan untuk  mengaktifkan Control  Module  untuk  mengaktifkan  komponen–komponen utama dan pendukung pada rangkaian Central Door Lock  secara menyeluruh.
10. Fuse 
Fuse pada  rangkaian  kelistrikan Central  Door  Lock  ini berfungsi  sebagai  alat  pengaman  rangkaian  dari  arus  berlebihan akibat  hubungan  pendek  maupun  beban  yang  terlalu  besar.Sekering  untuk  mobil  umumnya  7  jenis.  Warna  oranye  5A,cokelat 7,5A, merah 10A, biru 15A, kuning 20A, putih 25A dan hijau  30A.  Sedangkan  besarnya Ampere  pada  sekering  bisadilihat  pada  kepala  rumah  sekering, satuan Ampere dari 2,5A hingga  50A.  Sekering  yang  umumnya  digunakan  pada  mobil terdiri  dari  sekering  tabung / gelas  kaca  dan  sekering  tancap model  plastik.  Untuk  sekering  plastik,  memiliki  ciri  khusus untuk  membedakan  besar  kemampuan  sekering  terhadap  arus yang  melewatinya.  Ciri-ciri  tersebut  menggunakan  kode  warna serta angka yang tertera pada bodi sekering.
11. Lampu hazard   
Lampu  hazard  pada  mobil  berfungsi  sebagai  lampu  tanda bahaya  seperti  mobil  rusak  dan  berhenti  di  tengah  jalan, menganti  ban  mobil dan  terjadi  kerusakan  pada  mesin  di jalan. Khusus  pada  rangkaian Central  Door  Lock  lampu    hazard berfungsi sebagai lampu indikator pada saat sistem Central Door Lock diaktifkan  yaitu  kondisi Lock atau Unlock, maka  lampu hazard akan  berkedip  sebagai  tanda  bahwa Central  Door  Lock sedang aktif.
12. Saklar rem kaki
Saklar  rem  kaki  pada  umumnya  berfungsi  untuk menyambung dan memutuskan arus untuk menghidupkan lampu indikator rem kendaraan, dan dalam rangkain Central Door Lock saklar  rem  kaki  berfungsi  untuk  mengalirkan  arus  secara otomatis  ke Main  Board untuk mengaktifkan  motor door  lock pada  posisi Lock   ketika  kunci  kontak  pada posisi ON dan  rem kaki pertama ditekan.
13. Rangkaian Kelistrikan Central Door Lock
Pada  rangkaian  kelistrikan central  door  lock  rangkaian utamanya tetap mengikuti wiring diagram dari buku manual yang terdapat pada saat pembelian komponen central door lock.  Akan tetapi central  door  lock ini  menggunakan remote control untuk mengoperasikan  motor  dalam  posisi lock  maupun unlock sehingga  harus  menambahkan  komponen  pendukung  lainnya yaitu  berupa  main  board.  Main  board  sendiri  mempunyai rangkaian  yang  dihubungkan  ke  rangkaian central  door  lock.
Sambungan  masing –  masing  kabel menuju main  board terhubung  ke  baterai,  ignition  switch,  memory  led,  central module,  lampu  hazard,  brake  switch  dan  sirene.  Berikut rangkaian central door lock.
            
Rangkaian Kelistrikan Central Door Lock

14.  Rangkaian kelistrikan power window  
Rangkaian kelistrikan power window menggunakan sebuah saklar utama, motor penggerak power window dan dan satu saklar tunggal dengan menggunakan relay dan sekering. Sumber  arus  menggunakan  satu relay  agar  kerugian  tegangan lebih  kecil  dan  arus  yang  dialirkan  dapat  lebih  besar.  Satu sekering  digunakan  untuk  dua  pintu.  Tujuannya  adalah  bila terjadi korsleting maka sekering putus. 
              
Rangkaian kelistrikan power window

             15. Rangkaian kelistrikan Central Lock dan Power Window
Rangkaian kelistrikan Central Lock dan Power Window adalah suatu aplikasi gabungan antara rangkaian kelitrikan central lock Dan rangkaian kelistrikan power window. Yang dimana sambungan  masing –  masing  kabel menuju main  board terhubung  ke  baterai,  ignition  switch,  memory  led,  central module,  lampu  hazard,  brake  switch,  sirene lalu digabungkan dengan sambungan kabel yang menuju ke motor power window, relay dan satu sekring sebagai pengaman bila ada korsleting.
Rangkaian kelistrikan Central Lock dan Power Window



Sumber : Kaprok Otomotif SMK Muhammadiyah 5 Babat, shafl7.com, riyawan.com