Rabu, 22 April 2015

CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (Temu Hitam)

CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
Temu Hitam
Temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) adalah sejenis tumbuhanan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat/jamu. Temu hitam dikenal pula sebagai temu erang, temu ireng, atau temu lotong.
Temu hitam adalah terna yang tingginya dapat mencapai 2 m. Batangnya semu, dan tersusun atas kumpulan pelepah daun yang basah dan berwarna hijau. Daunnya berwarna merah lembayung-kecoklatan yang berwarna lebih gelap pada sepanjang tulang daunnya. Daunnya tunggal, panjang, dan terdiri atas 2-9 helai. Helaiannya berbentuk bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkalnya runcing, berwarna hijau tua pada kiri-kanan tulang daun. Panjang daun 31–84 cm, dengan lebar 10–18 cm

Cara Menanam Temu Hitam
Pilih temu hitam yang sudah mempunyai tunas. Anda bisa langsung tanam di halaman atau pekarangan Anda.

Kasiat dan manfaat Temu Hitam
  • Dapat menyuburkan kandungan
  • Sebagai obat cacingan
  • Ambeien
  • Nyeri haid
  • Penyakit kulit seperti koreng, kudis, bisul
  • Obat seriawan
  • Mengobati batuk dan asma, cara penggunaannya: siapkan temu hitam (25 g), cucibersih, kemudian potong tipis-tipis, selanjutnya masak dengan dua cangkir air selama 20 menit, setelah itu saring dan biarkan sampai hangat, selanjutnya  dimim. Bagi penderita asma bisa diminum pagi dan sore.
  • Meningkatkan nafsu makan, caranya: siapkan temu hitam berukuran ibu jari, cuci bersih, diiris tipis  dan rebus dengan dua gelas air sampai menyisakan satu gelas, selanjutnya disaring dan minum dua kali sehari, pagi dan sore hari sebelum makan.
  • Dapat menetralkan racun yang ada di dalam tubuh, cara penyajian: Siapkan 25 gram temu hitam, 30 gram takokak atau terong pipit, selanjutnya direbus dengan 600cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi masih hangat.
  • Temu hitam dapat juga digunakan untuk ibu-ibu yang melahirkan untuk meningkatkan stamina.

Nama  lain     :Temu hitam
Nama  tanaman asal:Curcuma aeruginosa (Roxb)
Keluarga:Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi:Minyak atsiri, pati, damar, lemak
Persyaratan kadar:Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %
Penggunaan:Bagian dari jamu, antirematik, karminativa
Pemerian:Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama - lama menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan:Kepingan – kepingan akar tinggal yang dikeringkan
Keterangan

- Penyimpanan:Dalam wadah tertutup baik




Artikel Terkain Dengan Rizoma

Sumber
Prof. H. Maulana Surya I, S.Si., Apt.
Wikipedia.org,
Riyawan.com | Kumpulan Artikel Kesehatan

Selasa, 21 April 2015

CURCUMAE RHIZOMA (Temu Lawak)

CURCUMAE RHIZOMA (FI) /Temu Lawak

Temu Lawak
Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temu lawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpang temu lawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur.
Tanaman ini ditanam secara konvensional dalam skala kecil dengan menggunakan teknologi budidaya yang sederhana, karena itu sulit menentukan letak sentra penanaman temulawak di Indonesia. Hampir di setiap daerah pedesaan, terutama di dataran sedang dan tinggi, dapat ditemukan temulawak terutama di lahan yang teduh.
Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temu lawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.

Kandungan dan Manfaat Temu Lawak
Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).
Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah.

Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti.

Nama  lain      : Temu lawak,  Koneng gede
Nama  tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2 % b/v
Penggunaan : Kolagoga , antispasmodika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam  dan pahit
Bagian yang digunakan : Kepingan akar tinggal
Keterangan :
- Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya  dilakukan pada musim kemarau berikutnya .
Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya  dan tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen  pada umur 9 bulan atau lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu.
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
             Warna                      :  Kuning jingga sampai coklat
              Aroma                     :  Khas wangi aromatik
              Rasa                       :  Pahit, agak pedas
              Kelembaban            :  Maksimum 12 %
              Abu                         :  3  - 7 %
              Pasir                        :  1 %
              Kadar minyak atsiri    : minimal 5 %
- Penyimpanan    :  Dalam wadah tertutup baik       
                                          
Artikel Terkait Dengan Rizoma
1. BOESENBERGIAE RHIZOMA (MMI)
2. CALAMI RHIZOMA (MMI)
3. CURCUMAE RHIZOMA (FI)
    CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
    CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)
    CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA (MMI)
4. CYPERI RHIZOMA (MMI)
5. IMPERATAE RHIZOMA (MMI)
6. KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)
7. LANGUATIS RHIZOMA (MMI)
8. ZINGIBERIS RHIZOMA ( MMI )

    ZINGEBERIS PURPUREI RHIZOMA (MMI)
    ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA(MMI)
    ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA (MMI)
    ZINGIBERIS ZERUMBETI  RHIZOMA  (MMI)


Sumber
Prof. H. Maulana Surya I, S.Si., Apt.
Wikipedia,
Riyawan.com | Kumpulan Artikel Kesehatan

Sabtu, 18 April 2015

CALAMI RHIZOMA ( JERINGAU )

CALAMI RHIZOMA (MMI) / Jeringau

Jeringau
Jeringau (Acorus calamus) adalah tumbuhan terna yang rimpangnya dijadikan bahan obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip rumput, tetapi tinggi, menyukai tanah basah dengan daun dan rimpang yang beraroma kuat. Diperkirakan, tumbuhan ini asli berasal dari anak benua India dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui perdagangan rempah-rempah. di benua Amerika, jeringau kerap dipertukarkan dengan kerabatnya yang asli dari sana, Acorus americanus. Jeringau biasanya digunakan oleh orang Banjar sebagai penghalau kuyang dan pengusir roh-roh jahat. Jeringau juga digunakan sebagai pewarna merah pada ritual Mangkok Merah. Menurut Penelitian Jeringau menunjukkan efek neuroprotektif terhadap stroke, ia memiliki efek perlindungan terhadap akrilamida diinduksi neurotoksisitas. Kedua akar dan daun Jeringau telah menunjukkan antioksidan, kegiatan antimikroba dan insektisida. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa beta - asarone diisolasi dari Acorus Calamus minyak menghambat adipogenesis dalam sel 3T3 - L1 dan dengan demikian mengurangi akumulasi lipid dalam sel lemak
Dalam bahasa Jawa, tumbuhan ini dikenal sebagai dlingo.

Nama  lain      : Dringo, Jaringau , Calamus, Sweetflag
Nama  tanaman asal : Acorus calamus (L)
Keluarga : Araceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri mengandung egenol. asaron. asaril aldehid. Zat pahit akorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b                                          
Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa, insektisida, demam nifas
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas.
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Keterangan :
- Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering,  dibersihkan dari semua bagian tanaman lain,tetapi tidak dikupas, biasanya diperoleh dari tanaman berumur 1 tahun. Bila panenan dilakukan kurang dari 1 tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih dari 1 tahun hasilnya  masih dapat ditingkatkan.                    
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Sumber Prof. H. Maulana Surya I. S.Si., Apt. Wikipedia.org, Riyawan.com

BOESENBERGIAE RHIZOMA (TEMU KUNCI)

BOESENBERGIAE  RHIZOMA  (MMI) / Temu kunci



Temu KunciTemu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf. syn. Curcuma rotunda L., B. pandurata (Roxb.) Schlechter, Kaempferia pandurata Roxb.) adalah sejenis rempah-rempah yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara. Bentuk temu kunci agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal ke bawah. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan lebat hingga ketinggian 1000m dan penyebaranya dari Yunnan ke selatan hingga Indonesia dan ke barat hingga India dan Sri Lanka, namun umunya di budidayakan di Indocina. Di Thailand temu ini dikenal dengan nama krachai, sementara pustaka Inggris menyebutnya fingerroot atau chinese ginger. Dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai ao chun jiang. Menurut penelitian rimpang atau temu kunci berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan dan daunnya diketahui memiliki efek antiracun.


Nama  lain     
: Temu kunci
Nama  tanaman asal : Boesenbergia  pandurata (Roxb) sehleaht
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, damar, pati
Penggunaan : Antidiare atau mengatasi gangguan pencernaan
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pahit menimbulkan rasa agak tebal
Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal
Keterangan :
- Waktu panen : Dilakukan pada umur 1 tahun
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik    

Artikel Terkain Dengan Rizoma


Sumber Prof. H. Maulana Surya I. S.Si., Apt , Wikipedia.org, Riyawan.com