Jumat, 05 Juni 2015

Belimbing

Belimbing
Tanaman Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii. Sedangkan di Indonesia, buah ini menjadi ikon kota Depok, Jawa Barat, sejak tahun 2007.
Buah belimbing umumnya berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.

Kandungan Gizi Buah Belimbing
Buah belimbing mempunyai kandungan vitamin C yang cukup melimpah yang berfungsi untuk daya tahan tubuh. Buah belimbing juga mengandung vitamin A yang dapat menghasilkan antioksidan yang baik bagi tubuh manusia. Zat-zat pembangun lain, seperti mineral, folat, fiber(serat), berikut ini beberapa diantaranya :
Kalori – Satu porsi buah belimbing  setara dengan sekitar 2 persen  nilai harian untuk kalori, dengan asumsi diet harian 2.000 kalori. Karbohidrat menyediakan sekitar 30 kalori dalam satu porsi buah belimbing.
Karbohidrat – Belimbing mengandung 9,5 g karbohidrat per porsi, termasuk 2,5 g serat makanan. Belimbing memberikan 3 persen dari nilai harian karbohidrat dan 10 persen dari kebutuhan serat harian.
Protein dan Lemak – Satu porsi buah belimbing mengandung 1 gram protein, yang merupakan 2 persen dari kebutuhan harian. Belimbing juga memiliki 1 g lemak, yang menyediakan sekitar 2 persen dari nilai harian. Kadar lemak ini seluruhnya terdiri dari lemak tak jenuh. Belimbing tidak memiliki lemak jenuh, lemak trans atau kolesterol.
Vitamin dan Mineral – Dalam satu belimbing mengandung 24 mg vitamin C, atau 40 persen dari nilai harian untuk vitamin C. Menyediakan sekitar 15 persen kebutuhan harian vitamin A. Kandungan zat besi dalam buah belimbing sekitar 0.36 mg, atau 2 persen dari nilai harian. Buah belimbing mengandung kalsium, kalium atau natrium.
Berbagai manfaat belimbing dapat kita peroleh dengan mengkonsumsinya, namun kita tetap harus bijak saat memakannya. Buah belimbing terasa manis, karena kandungan glukosanya, sehingga tidak baik jika dikonsumsi berlebihan.

Manfaat Buah Belimbing Bagi Kesehatan
Buah Belimbing adalah salah satu buah eksotis yang kaya manfaat. Sekitar 100 gram buah belimbing, menyediakan 31 kalori yang jauh lebih rendah daripada buah-buahan tropis populer lainnya. Selain itu, buah belimbing mempunyai sejumlah nutrisi penting, antioksidan, dan vitamin yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, manfaat buah belimbing antara lain :
1. Menyehatkan Pencernaan
Buah beserta kulit dar buah belimbing memberikan pasokan serat makanan. Serat membantu mencegah penyerapan kolesterol LDL pada makanan dalam usus. Serat  juga akan membantu melindungi selaput lendir usus dari paparan zat beracun dengan mengikat bahan kimia penyebab kanker di usus besar. Kandungan serat pada belimbing membuat pencernaan lebih sehat dan menghindarkan dari resiko gejala kanker usus besar.
2. Menjaga ketahanan Tubuh
Buah belimbing mempunyai kandungan vitamin C dalam jumlah yang cukup besar. Vitamin C adalah antioksidan alami yang kuat. Sekitar 100g buah belimbing akan memberikan 34,7 mg atau sekitar 57% asupan vitamin C yang dibutuhkan setiap hari. Secara umum, manfaat buah-buahan yang kaya vitamin C akan membantu tubuh manusia mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi, radikal bebas dan anti inflamasi bagi tubuh.
3. Kaya Antioksidan
Buah belimbing juga kaya akan antioksidan seperti flavonoid polifenol. Beberapa jenis flavonoid yang penting ini termasuk quercetin, epicatechin, dan asam galat. Total polifenol dalam buah belimbing mencapai 43 mg / 100 g. Senyawa ini membantu melindungi tubuh  dari efek kerusakan akibat radikal bebas.
4. Meningkatkan Kerja Enzim
Selain itu, belimbing merupakan sumber vitamin B kompleks seperti folat, riboflavin, dan piridoksin (vitamin B-6). Secara bersama-sama, vitamin ini membantu sebagai co-faktor enzim dalam metabolisme serta mendukung berbagai fungsi sintetis enzim dalam tubuh.
5. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
Belimbing mengandung sejumlah mineral dan elektrolit seperti kalium, fosfor, seng dan besi. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh, yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah. Dengan demikian, akan menekan pengaruh buruk dari sodium. Penyembuhan hipertensi banyak dilakukan dengan terapi belimbing, dengan mengkonsumsinya secara rutin.
6. Mengatasi Gangguan Ginjal
Jika seseorang mengalami keluhan gangguan ginjal, maka belimbing dapat dikonsumsi karena memiliki konsentrasi yang sangat tinggi terhadap asam oksalat. Para ilmuwan menganggapnya sebagai senyawa anti nutrisi, seperti mengganggu penyerapan dan metabolisme beberapa mineral alami seperti kalsium, magnesium dan sebagainya.
7. Mengurangi Kadar kolesterol jahat
Pada belimbing terdapat zat pektin yang mengurangi kolesterol dalam darah. Pektin mengikat kolesterol dan mengeluarkan asam empedu pada sekresinya. Tentu saja hal ini sangat baik bagi penderita gejala penyakit diabetes.
8. Manfaat Belimbing Bagi Kecantikan
Seperti kandungan baik yang sudah dijelaskan sebelumnya, belimbing mampu mencegah dan menangani berbagai permasalahan kesehatan. Selain itu, manfaat belimbing juga digunakan sebagai perawatan kecantikan, berikut diantaranya :
  • Belimbing memberikan nutrisi lain yang baik untuk rambut. Belimbing adalah obat alami yang sangat baik untuk rambut rontok karena merupakan sumber antioksidan yang baik dan vitamin C yang dapat membantu menunda proses penuaan.
  • Vitamin B Kompleks, sangat penting untuk pertumbuhan rambut dan membantu dalam menjaga rambut kuat dan sehat, banyak tersedia dalam buah belimbing.
  • Makan buah belimbing atau menggunakan belimbing langsung pada kulit berjerawat atau kulit berminyak sebagai masker wajah.
  • Belimbing mengandung seng yang mengurangi kecenderungan jerawat. Ini sepenuhnya direkomendasikan untuk orang dari segala usia karena memiliki efek antimikroba.
Bahaya Buah Belimbing Manis Bagi Kesehatan
Selain memiliki banyak manfaat, pada beberapa kasus buah Belimbing Manis ternyata juga sangat berbahaya untuk dikonsumsi. Karena kadar gula yang tinggi, buah ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Juga pada penderita penyakit ginjal, mengkonsumsi buah ini akan memperparah penyakitnya karena kandungan Asam Oxalat yang tinggi yang terdapat dalam buah ini.
Selain itu, Belimbing Manis mengandung racun yang mempengaruhi otak dan syaraf dimana pada penderita penyakit ginjal, racun tersebut tidak dapat disaring dan dibuang sehingga akan memperparah keadaan ginjalnya.

Sumber
^Blog Riyawan^
 ^G-excess.com^
^Manfaat.co.id^
^Wikipedia.org^

Kamis, 04 Juni 2015

Akar Wangi

Akar wangi atau narwastu (serai wangi, rumput akar wangi, vetiver, Chrysopogon zizanioides syn. Vetiveria zizanioides, Andropogon zizanioides) adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga dengan serai atau padi.

Penyebaran
Akar WangiAkar wangi tumbuh secara alami di tempat-tempat berpayau di utara India, Bangladesh, Burma (Myanmar) dan kemungkinan telah dapat tumbuh secara alami di banyak tempat di kawasan Asia Tenggara. Vetiver telah dibudidayakan di India selama berabad-abad dan saat ini telah tumbuh di seluruh daerah tropis dan banyak tempat di daerah subtropis. Tumbuhan ini ditanam untuk diambil minyaknya pada beberapa tempat di dunia seperti Haiti, Jawa Timur, India, Réunion, Cina dan Brazil. Informasi penggunaan vetiver untuk mengendalikan erosi tersebar pertamakali dari India lalu ke Caribbean dan Fiji kemudian ke banyak daerah-daerah tropik lain, termasuk semua negara di Asia Tenggara. Tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sentra produksi minyak akar wangi terutama di Kabupaten Garut, Jawa Barat dan Kabupaten Wonosobo, Jawa

Akar wangi tumbuh subur di daerah tanah yang berpasir, atau tanah ab vulaknik. Pada tanah tersebut, akar dengan mudah dicabut tanpa ada yang tertinggal. Penanamannya kurang baik di atas tanah yang padat, keras dan berlempung karena akarnya sulit dicabut, dan menghasilkan akar dengan rendemen minyak yang rendah. Tanah vulkanik muda terdapat pada lereng-lereng pegunungan, dengan ketinggian sekitar 5000 kaki di atas permukaan laut.

Manfaat Akar Wangi
Rumpun dan akar rumput mengandung minyak esesial yang dapat dijadikan parfum, sabun dan penghilang bau tidak sedap. Minyak Vetiver dan akarnya dapat berkhasiat sebagai penangkal serangga. Di sebelah selatan India, secara tradisional, rumput Vetiver ditanam di sepanjang jalur tertentu sebagai batas permanen antar lahan. Sedangkan di Jawa, rumput Vetiver ditanam pada tempat-tempat miring. Kemampuan rumput Vetiver untuk digunakan sebagai pengontrol erosi telah meluas di seluruh penjuru daerah tropis, sejak tahun 1980-an. Di Jawa Tengah, penanaman kombinasi rumput Vetiver, rumput Gajah, pohon Sengon dan Kara benguk dapat mengendalikan erosi, stabilitas lereng dan memacu perkembangan sifat fisik tanah bekas letusan gunung berapi di Gunung Merapi. Daun akar wangi dapat di pakai sebagai pengusir serangga. Namun akar merupakan bagian utama sebagai penghasil minyak vetiveria oil. Selain itu, digunakan juga sebagai bahan dalam industri kosmetika, parfum dan sabun mandi.
Akarnya yang dikeringkan secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti batik dan keris. Aroma wangi ini berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pada bagian akar.

Tumbuhan Akar wangi merupakan komoditas perdagangan minor walaupun cukup luas penggunaan minyaknya dalam industri wangi-wangian.

VETIVERIAE RADIX (MMI) / Akar wangi
Nama  lain     
:
Akar wangi, Larasetu
Nama  tanaman asal
:
Vetiveria zizanoides (Stapf)
Keluarga
:
Poaceae
Zat berkhasiat utama/isi
:
Minyak atsiri, hars dan zat pahit
Penggunaan
:
Bahan pewangi. (dalam oleum), Diaforetika
Pemerian
:
Bau khas aromatik
Bagian yang digunakan
:
Akar
Keterangan
Sediaan
:
Oleum Vetiveriae
- Waktu panen
:
Waktu pemanenan tergantung pada musim. Bila areal yang sama akan ditanami kembali, maka pemanenan harus dilakukan pada musim hujan, agar dapat tumbuh dengan baik. Akar wangi yang diperoleh dari petani berupa akar kering panen yang masih mengandung bonggol dan tanah yang menempel. Sebelum penyulingan, biasanya akar wangi dikeringkan dan dibersihkan terlebih dahulu untuk meningkatkan rendemen dan mutu minyak akar wangi yang dihasilkan.
- Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik
Artikel Yang Terkait Radik Untuk Tanaman Herbal

Sumber
^Atsiri-Indonesia^
^Blog Riyawan^
^Kehati^
^Wikipedia^

Rabu, 03 Juni 2015

Valerian



Akar Valerian (Latin: Valeriana officinalis) adalah akar cabang berikut pangkal batang dan bagian batang di bawah tanah dari tumbuhan keluarga Valerianaceae yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dengan khasiat sedatif.
Akar Valerian adalah tanaman asli dari Inggris. Dalam literatur orang Barat, Akar Valerian berkhasiat sebagai penenang, obat anti-muntah, dan memperkuat sistem atau organ-organ pencernakan.

Ciri - Ciri Tanaman Valerian
ValerianTanaman Akar Valerian berukuran kecil, berbunga dari bulan Juni sampai September, diwarnai dengan warna pink dan warna daging, dengan bau sedikit menyengat. Akar Valerian berbau asam valerat dan kamper, memiliki rasa manis diikuti rasa pahit seperti rempah; mengandung alkoloid dan yang tak berbau dan mudah menguap (metil 2-pirolil keton), juga minyak atsiri yang mengandung 1% ester epoksivalerianat. Minyak atsiri memiliki kegunaan untuk menekan seluruh sistem saraf sentral, dan digunakan pula untuk mengobati baik histeria, hipokondriasis dan ketidaktengangan safat, maupun insomnia (penyakit sulit tidur), serta obat kekejangan dalam serangan epilepsi (ayan).

Manfaat
Valerian telah dikenal manfaatnya sebagai obat tidur sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Hippocrates menjelaskan sifat-sifat tanaman ini, dan Galen kemudian meresepkannya sebagai obat tidur.

Saat ini, valerian masih digunakan untuk mengobati sulit tidur, dan disebut sebagai alternatif dari obat-obatan benzodiazepin. Valerian juga digunakan secara tradisional untuk mengobati nyeri pada gastrointestinal dan irritable bowel syndrome. Namun keamanan valerian bila digunakan dalam jangka waktu lama belum dibuktikan. Senyawa valepotriate, yang terkandung dalam ektrak valerian adalah senyawa yang bersifat mutagen, sehingga penggunaan dalam jangka waktu lama harus diawasi dengan ketat.

Selain senyawa valepotriate, ekstrak valerian juga mengandung senyawa-senyawa berikut ini: berbagai jenis alkaloida (aktinidin, katinin, valerianin, dan valerin), senyawa isovaleramida, senyawa GABA (gamma-aminobutyric acid) yakni senyawa neurotransmitter yang berhubungan dengan efek sedasi valerian, asam valerat, minyak atsiri, dan senyawa flavanon (hesperidin, 6-metilapigenin, dan linarin).

Dosis ekstrak valerian bervariasi antara 2-10 mg per hari, hal ini disebabkan oleh kesulitan penentuan dosis karena kurangnya standardisasi dan variabilitas jenis sediaannya.
Efek samping yang terjadi bila mengkonsumsi valerian dalam dosis tinggi (500 mg) adalah sakit perut, perasaan bodoh secara mental, lesu, dan depresi sedang. Jangan mengoperasikan kendaraan/mesin bila sedang mengkonsumsi valerian, karena efek mengantuknya dapat membahayakan.

Efek akar Valerian pada sistem saraf sedang dipelajari untuk kemungkinan penggunaan dalam mengobati kondisi saraf berat seperti epilepsi, neuralgia dan multiple sclerosis. Dengan kondisi seperti Perhatian-Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD), telah digunakan sebagai obat alami untuk mengurangi gejala. Akar Valerian membantu jantung untuk secara teratur dalam sirkulasi dan fungsinya. Irama detak jantung dan kecepatan adalah dibuat normal dan mereka yang menderita takikardia dapat mencari bantuan dari pola jantung yang tidak teratur dengan menggunakan ramuan ini. Nyeri efektif mengurangi atau lega dengan dosis akar Valerian. Efek mati rasa pada otak dapat menyingkirkan sakit kepala dan migrain. Ini melemaskan otot-otot, sehingga nyeri otot, arthritis dan nyeri yang lega bergabung ke mana. Hal ini bahkan efektif terhadap kram menstruasi dan nyeri pada wanita. Selain IBS, masalah lambung seperti kolik usus, perut kembung, kembung dan gangguan terkait stres pencernaan berkurang dan gejala mereka dikurangi dengan ekstrak akar Valerian. 

Manfaat lain Valerian:
Mengatasi stres
Valerian mengurangi mental overactivity dan nervous excitability. Keuntungannya, valerian memiliki efek menenangkan yang lebih baik daripada bahan sedatif murni.
Efektif untuk relaksasi
Valerian dapat merelaksasi otot-otot dan berguna untuk mengurangi tegangan di bahu ataupun di leher, asthma, kolik, dan nyeri saat haid.
Tekanan darah tinggi
Valerian dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. 3)

Valerian root dijual dalam berbagai bentuk, sebagai ekstrak, bubuk cair, sebagai ekstrak kering untuk memproduksi teh dan pil sebagai suplemen. Tergantung pada penyakit dan kondisi kesehatan individu, dosis dapat bervariasi.

Peringatan
  • Ibu menyusui dan wanita hamil tidak harus mengambil akar Valerian dalam teh atau bentuk suplemen.
  • Mereka yang menderita penyakit hati seharusnya tidak mengambil ramuan ini.
  • Valerian root tidak boleh dikonsumsi bersama-sama atau bersama obat anti-kecemasan.
  • Valerian root tidak boleh dikonsumsi bersama dengan obat penenang atau anestesi.
  • Valerian akar tidak boleh dicampur dengan alkohol atau obat-obatan.
  • Bayi dan anak-anak muda tidak harus diberikan ramuan ini. 
VALERIANA RADIX / Akar Valerian
Nama  lain     
:
Akar valerian
Nama  tanaman asal
:
Valeriana officinalis
Keluarga
:
Valerianaceae
Zat berkhasiat utama/isi
:
Minyak atsiri yang mengandung ester borneo (ester dengan format). Alkaloida - alkaloida katinina dan valerianin, zat penyamak
Persyaratan Kadar
:
Kadar minyak atsiri tidak kurang  dari 0,8 %
Penggunaan
:
Sedativa
Pemerian
:
Bau khas, rasa pedas, agak pahit.
Bagian yang digunakan
:
Akar cabang berikut pangkal batang dan batang  dibawah tanah
Keterangan
Sediaan
:
Valerianae tinctura (FI) untuk :  Beladon Digitalis Valerianae Tinctura, Brometori Valerianae Potio
- Waktu panen
:
Dikumpulkan pada waktu daun meluruh
- Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik
Artikel Yang Terkait Radik Untuk Tanaman Herbal

Sumber
^Apoteker.info ^
^Blog Riyawan^
^Kesehatan ILMCI^
^Rumah Herbal^
^Wikipedia^

Selasa, 02 Juni 2015

Kelembak

Klembak
Kelembak
Klembak (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "Chinese rhubarb") berkerabat dengan rhubarb, yang juga merupakan tumbuhan obat dari Eropa.
Klembak atau kelembak (Rheum officinale L., suku Polygonaceae) adalah tumbuhan penghasil bahan obat dan wangi-wangian. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya. Akar klembak menjadi komponen dalam rokok "klembak menyan" yang populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Klembak juga dijadikan campuran dalam pembuatan jamu. Khasiat obatnya adalah sebagai laksatif (pencahar). Dalam pengobatan Tionghoa, ia dinamakan yào yòng dà huáng (bahasa Tionghoa: 药用大黄). Akar dan batangnya dipakai untuk mengobati sembelit (konstipasi), dan membantu mengatasi penggumpalan darah dan nanah. Orang Indian Amerika Utara juga memakainya sebagai bagian pengobatan herbal yang dinamakan essiac tea. Klembak diketahui sekarang juga mengandung bahan yang aktif dalam pengobatan Hepatitis B.

Habitat Tanaman Klembak
Tanaman klembak menyukai daerah berhawa dingin. Pusat penanamannya adalah di Dataran tinggi Dieng.
Semak, tahunan, tinggi 25-80 cm. Batang: Pendek, terdapat di dalam tanah, beralur melintang, masif, coklat. Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung dan berbulu, ujung runcing, tepi rata, bertangkai 10-40 cm, pangkal tangkai daun memeluk batang, panjang 10-35 cm, lebar 8-30 cm, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin dua atau satu, benang sari sembilan, bakal buah bentuk segi tiga, tangkai putik melengkung, kepala putik tebal, putih kehijauan. Buah: Padi, bersayap tiga, bulat telur, merah. Akar: Tunggang, lunak, bulat, coklat muda. Bila dilihat sekilas daun kelembak hampir seperti daun jati.

Kandungan Tanaman Klembak
Kandungan Kimia yang terdapat pada Akar dan daun kelembak mengandung flavonoida, Disamping itu akarnya juga mengandung glikosida dan saponin, sedangkan daunnya juga mengandung polifenol. Daun kelembak jenis Rheum undulatum mengandung beberapa antroglycoside. Tanaman rempah kelembak juga mengandung bahan yang membahayakan yaitu anthrone, yang sangat beracun jika termakan, walaupun sudah direbus terlebih dahulu.

Hasil penelitian Tanaman Klembak
Dalam sebuah penelitian, secangkir infus Kelembak segar yang diminum setiap pagi atau malam menjelang tidur dapat mengatasi masalah konstipasi (susah buang air besar).
Berdasarkan Monografi Farmakope Eropa, kelembak dapat digunakan untuk mengatasi konstipasi/ sembelit jangka pendek.
Rhei Radix (Kelembak), mengandung senyawa antrakinon yang berfungsi sebagai laksansia yang membantu melancarkan proses buang air besar.

Manfaat Kelambak
Akar dan batang kelambak dipakai untuk mengobati sembelit (konstipasi), dan membantu mengatasi penggumpalan darah dan nanah.
Klembak juga bermanfaat untuk memperlancar buang air besar (BAB). Senyawa aktif dari akar kelembak akan diuraikan dulu oleh bakteri dalam usus sehingga menjadi bentuk senyawa yang dapat merangsang sistem pencernaan, yang akhirnya dapat meningkatkan pergerakan usus sehingga buang air besar menjadi mudah.

Manfaat Lain Dari Kelambak
  • Melancarkan haid.
  • Membantu mengatasi sakit kuning.
  • Membantu menghentikan perdarahan.
  • Klembak diketahui sekarang juga mengandung bahan yang aktif dalam pengobatan Hepatitis B.
Peringatan
sebaiknya mengetahui bahwa bahan yang mengandung akar kelembak, seharusnya tidak digunakan ketika sakit perut, mual ataupun muntah. Sebagaimana bahan pencahar lainnya, akar kelembak tidak boleh digunakan untuk pasien dengan penyakit kerusakan usus, penyakit-penyakit pada rongga perut, saat tubuh sedang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi), atau sembelit yang telah berlangsung cukup lama.

Selain itu, karena dalam akar kelembak mengandung senyawa antrakinon maka seharusnya tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama ( tidak boleh lebih dari 1-2 minggu) secara terus-menerus, karena dikhawatirkan akan terjadi bahaya akibat gangguan keseimbangan elektrolit tubuh.  Akar kelembak digunakan sebagai bitter stomachic dalam pengobatan diare, efek purgatif diikuti dengan efek astringent

RHEI  RADIX (MMI) / Klembak
Nama  lain     
:
Kelembak
Nama  tanaman asal
:
Rheum palmatum, Rheum officinale dan species atau hibrida lainnya kecuali Rheum rhaponticum
Keluarga
:
Polygonaceae
Zat berkhasiat utama/isi
:
Antraglukosida yang pada penguraian memberikan emodin, rhein, aloe emodin dan asam krisofanat.  Terdapat pula tanin, pektin, katekhin, pati, kalsium oksalat
Penggunaan
:
Laksativa
Pemerian
:
Bau khas agak aromatik,  rasa agak pahit tidak enak dan agak sepat
Bagian yang digunakan
:
Pangkal batang  beserta sebagian akar
Keterangan
Jenis-jenis
:
-Kelembak Cina : kultur di Propinsi Shensi,  Shansi Honan, Tshinghai di Mongolia, dipungut dari tanaman yang berumur 6 sampai 10 tahun, tiap tahun 2 kali panenan, pada musim semi dan musim gugur, setelah dikupas, diiris- iris melintang / membujur (menghasilkan rounds atau flats), dijemur.
-Kelembak Shensi : ada garis – garis kecil warna coklat kemerahan dan titik-titik  jari empulur dalam parenkim yang putih
-Kelembak Kanton : lebih ringan dari kelembak Shensi kurang padat, lebih berserat, bau emperumatik.
-Kelembak Eropa : Hanya dari Hongaria, mutu rendah.
- Waktu panen
:
Berummur 6 sampai 10 tahun
- Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik
Artikel Yang Terkait Radik Untuk Tanaman Herbal

Sumber
^Blog Riyawan^
^Wikipedia^
^Jamuborobudur^