ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CA
MAMAE
1. KONSEP DASAR MEDIS
1.1 Pengertian
Ca Mamae adalah pertumbuhan jaringan
mamae yang melebihi jaringan normal, terjadi proliferasi akibat mutasi genetik.
(Slamet Suyono, 2000 : 2040)
1.2 Etiologi (Arief Mansyur, 2000 : 283)
Etiologi kanker payudara tidak
diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor resiko pada pasien yang
kemungkinan diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu:
·
Umur > 30
tahun
·
Melahirkan
anak pertama pada usia > 35 tahun
·
Tidak kawin
dan nulipara
·
Usia menars
< 12 tahun
·
Pernah
mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara
·
Terapi
hormonal lama
·
Mempunyai
kanker payudara kontralateral
·
Pernah menjalani operasi ginekologis misalnya tumor
ovarium
·
Pernah
mengalami radiasi di daerah dada
·
Ada riwayat
keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara
perempuan, adik / kakak.
·
Kontrasepsi
oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik yang ganas.
1.3 Patofisiologi (Isselbacher dkk, 2000 : 2045)
1.4 Manifestasi Klinis
Pasien datang dengan keluhan benjolan
/ massa di payudara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu, timbulnya
kelainan kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d'orange), pembesaran
kelenjar getah bening, atau tanda metastis jauh.
Untuk meminimalkan pengaruh hormon
estrogen dan progesteron, sebaiknya pemeriksaan dilakukan ± 1 minggu dihitung dari hari pertama haid.
Teknik pemeriksaan fisis adalah :
·
Posisi duduk
Lakukan inspeksi
pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri
di depan dalam posisi sama tinggi.
Perhatikan keadaan
payudara kiri dan kanan, simetris / tidak, adakah kelainan papila, letak dan
bentuknya, retraksi puting susu, kelainan kulit berupa peau d'orange, dimpling,
ulserasi, atau tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam keadaan kedua lengan
diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang
ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling, dll.
·
Posisi
berbaring
Sebaiknya dengan
punggung diganjal bantal, lakukan palpasi mulai dari kranial setinggi iga ke-2
sampai distal setinggi iga ke-6, serta daerah sub areolor dan papila /
dilakukan secara sentrifugal, kemudian dilakukan penekanan daerah papila untuk
melihat apakah ada cairan yang keluar.
Tetapkan keadaan
tumornya, yaitulokasi tumor berdasarkan kwadran, ukuran, konsistensi, batas
tegas / td, mobilitas terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.
(Arief Mansyur, 2000 : 284)
1.5 Stadium Kanker Payudara
-
Stadium I :
Tumor terbatas pada
payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot
pektoralis, tanpa dugaan metastosis akxila.
-
Stadium II :
Tumor dengan
diameter < 2 cm dengan metaastosis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm
dengan atau tanpa metastosis aksila.
-
Stadium IIIa
:
Tumor dengan
diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan atau tanpa
metastosis aksila รจ masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan
metastosis aksila yang melekat.
-
Stadium IIIb
:
Tumor dengan
metastosis infra / supraklavikula atau tumor yang telah menginviltrasi kulti /
dinding thorax
-
Stadium IV :
Tumor yang telah mengadakan
metastasis jauh
(Isselbacher dkk,
2000 : 2041)
1.6 Therapy (Slamet Suyono, 2001 : 2043)
- Biopsi massa payudara yang mencurigakan
- Radiasi
- Pembedahan (masektomi)
-
Kanker
payudara stadium I dan II
Jenis tindakan bedah yang dilakukan
dan area yang akan menerima tergantung atas lokasi lesi primer dalam payudara
dan ada tidaknya metastase.
-
Kanker
payudara stadium III
Tindakan bedah diarahkan ke arah
pembuangan kanker primer dan kelenjar limfe yang tak mungkin disterilkan dengan
terapi radiasi.
-
Kanker
payudara stadium IV
Tindakan bedah terbatas, mungkin
digabung dengan radioterapi.
- Kemoterapi “Adjuvant” (Pengambilan Contoh)
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
(1) Pengkajian
Biodata
Wanita usia 40-49
tahun (Arief Mansyur, 2000 : 283)
Keluhan Utama
Adanya benjolan/
massa di payudara, rasa sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Benjolan pada
payudara
Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami
infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ada riwayat keluarga
dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan, adik /kakak.
ADL
–
Riwayat Psikologis
Terjadi gangguan
emosi, perubahan tingkah laku, depresi.
Pemeriksaan
-
Pemeriksaan
Umum
Kesadaran : perubahan
tingkat kesadaran, nadi normal / meningkat, suhu normal / meningkat, RR normal
/ meningkat.
-
Pemeriksaan
Fisik
Kepala : Nyeri kepala, mual / muntah, epilepsi, ataksia, poresis, paralisis.
Thorax : Terdapat benjolan / massa di payudara, bentuk simetris / tidak,
sesak nafas.
-
Pemeriksaan
Penunjang
* USG Payudara, mammografi, dan aspirasi jarum halus
(FNAB) untuk menunjang diagnosis
* Foto thorax, bone survey, USG abdomen / hepar
untuk menentukan metastose.
(2) Kemungkinan Diagnosa Yang Muncul
Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
(kanker)
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
proses penyakit kronis.
(3) Rencana Keperawatan
Dx. I
Tujuan : Nyeri teratasi
Kriteria Hasil:
-
Melaporkan
penghilangan nyeri
-
Menggunakan /
mendemonstrasikan keterampilan relaksasi
Intervensi :
-
Tentukan
riwayat nyeri (lokasi, frekuensi, durasi, intensitas)
R/ Informasi memberikan data-data dasar untuk
mengevaluasi kebutuhan / keefektifan intervensi.
-
Evaluasi
terapi tertentu (pembedahan, radiasi, kemoterapi)
R/ Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum
tergantung prosedur / agen yang digunakan.
-
Berikan
tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosokan punggung)
R/ Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan
kembali perhatian.
-
Dorong
penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualisasi)
R/ Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara
aktif dan meningkatkan rasa kontrol.
Dx. II
Tujuan : Cemas teratasi
Kriteria Hasil:
-
Menunjukkan
rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut.
-
Tampak rileks
dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.
-
Mendemontrasikan
penggunaan mekanisme koping efektif dan partisipasi aktif dalam aturan
pengobatan
Intervensi :
-
Tinjau ulang
pengalaman pasien /orang terdekat sebelumnya dengan kanker (apakah dokter telah
mengatakan kesimpulan yang dicapai)
R/ Membantu dalam identifikasi rasa takut dan
kesalahan konsep berdasarkan pada pengalaman dengan kanker.
-
Dorong pasien
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
R/ Mengabaikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut
realistis serta kesalahan kosnep tentang diagnosis.
-
Berikan
lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau
menolak untuk berbicara
R/ Membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya
kondisinya.
-
Pertahankan
kontak sering dengan pasien
R/ Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri
atau ditolak, ketika respek dan penerimaan individu, mengembangkan kepercayaan.
-
Tingkatkan
rasa tenang dan lingkungan tenang
R/ Memudahkan istirahat, menghemat energi, dan
meningkatkan kemampuan koping.
Dx. III
Tujuan : Infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil:
-
Mengidentifikasi
dan berpartisipasi dalam intervensi untuk mencegah / mengurangi resiko infeksi.
-
Tetap tidak
demam dan mencapai pemulihan tepat pada waktunya
Intervensi :
-
Tingkatkan
prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf dan pengunjung. Batasi pengunjung
yang mengalami infeksi
R/ Lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi
-
Tekankan
higiene personal
R/ Membantu potensial sumber infeksi / pertumbuhan
sekunder.
-
Pantau suhu
R/ Peningkatan suhu untuk identifikasi dini proses
infeksi
-
Ubah posisi
dengan sering, pertahankan linen kering dan bebas kerutan
R/ Menurunkan tekanan dan iritasi jaringan dan
mencegah kerusakan kulit.
-
Tingkatkan
istirahat adekuat/periode latihan
R/ Membatasi keletihan, mencegah komplikasi stasis.
-
Tekankan
pentingnya higiene oral yang baik
R/ Terjadi stomatitis meningkatkan resiko infeksi
-
Hindari /
batasi prosedur invasis, taati teknik aseptik
R/ Menurunkan resiko kontaminasi, membatasi entri
portal terhadap agen infeksius.
(4) Implementasi
Tindakan keperawatan (implementasi)
dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
(5) Evaluasi
Menilai hasil dari intervensi yang
telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marylinn (2000), Rencana
Asuhan Keperawatan, Edisi III, EGC : Jakarta.
Isselbacher dkk, (2000), Harrison,
Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4, EGC : Jakarta.
Mansyoer, Arif (1997), Kapita
Selekta Kedokteran, Jilid 2, EGC : Jakarta.
Riyawan.com | Kumpulan Artikel Keperawatan & Farmasi
Suyono, Slamet (2001), Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi 3, FKUI : Jakarta.
0 comments:
Posting Komentar