Sabtu, 21 Februari 2015

Pencegahan Demam Berdarah


Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.  (Suriadi, 2001 : 57)
Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein. (Nelson, 2000 : 1134)
NyamukDemam berdarah atau demam dengue (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Tanda Dan Gejala DBD
Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa). Sekira 5% dari orang yang terinfeksi (atau 5 dari 100) akan mengalami infeksi berat. Penyakit tersebut bahkan mengancam jiwa sedikit dari mereka. Pada sebagian kecil penderita ini, penyakit tersebut mengancam jiwa. Gejala akan muncul antara 3 dan 14 hari setelah seseorang terpajan virus dengue. Seringkali gejala muncul setelah 4 hingga 7 hari. Oleh karena itu jika seseorang baru kembali dari wilayah yang memiliki banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau gejala lainnya setelah lebih dari 14 hari dia kembali dari wilayah tersebut, kemungkinan penyakitnya tersebut bukan dengue. Seringkali, apabila anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan gejala pilek atau gastroenteritis(atau flu perut; misalnya, muntah-muntah dan diare).  Namun, anak-anak mungkin mengalami masalah yang parah karena demam dengue.  
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :
  1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
  2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau hematomesis.
  3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
  4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.
Nyamuk DBD
Laju Penyakit DBD Secara Klinis
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengakt,ivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi (protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, teutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian.


Pencegahan DBD
Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat menangkal demam berdarah. Oleh karena itu cara terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan menghindari terkena gigitan nyamuk yang membawa virusnya. Berikut ini adalah cara-cara agar kita bisa terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti:
    Pencegahan DBD
  • Mensterilkan rumah atau lingkungan di sekitar rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk (fogging).
  • Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
  • Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil yang dapat penampung air yang ada di rumah Anda.
  • Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
  • Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.
  • Memakai losion anti nyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide(DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
  • Menggunakan tanaman obat,  seperti zodia (Evodia suaveolens), serai wangi (Cymbopogon nardus), lavender (Lavandula latifolia), geranium (Geranium homeanum), nilam (Pogostemon cablin), dan mimba (Azadirachta indica). Semua tanaman obat tersebut dikoleksi oleh Balittro di Bogor.




Makanan Yang Efektif Untuk Pencegah Demam Berdarah
Untuk mengatasi Demam Berdarah, Jambu Biji memiliki banayak khasiat, Secara klinis sudah terbukti bahwa Jambu biji baik untuk demam berdarah karena didalamnya terdapat kandungan vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A, buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis ini diyakini mampu mencegah demam berdarah. Vitamin C pada jambu biji sebagian besar terdapat pada kulit dan daging buah, dan paling  tinggi saat buah menjelang matang. Karena itu, untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal, buah sebaiknya dikonsumsi menjelang matang.

Jambu Biji

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, antara lain sebagai ko-enzim dan ko-faktor. Fungsi vitamin C berkaitan erat dengan pembentukan kolagen, sintesis karnitin yang berperan dalam pengangkutan asam lemak rantai panjang, meningkatkan serapan dan metabolisme zat besi dan absorpsi kalsium, serta menguatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, termasuk infeksi virus dengue. Hal inilah yang menyebabkan buah jambu biji dapat membantu mengatasi penyakit DBD.



Tak hanya buah nya saja yang bermanfaat, daun jambu biji juga sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat. seperti yang dilansir oleh detik.health.com, bahwa hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan FK-UI, Fakultas Farmasi UNAIR Surabaya, dan BPOM, dilaporkan bahwa ekstrak daun jambu biji bisa menghambat virus Dengue penyebab demam berdarah. Meskipun itu baru bersifat pengujian pre-klinik.

Dari 97 varietas jambu biji yang tersebar di seluruh dunia, hanya jambu biji yang daging buahnya merah yang diyakini mampu menyembuhkan deman berdarah. Jambu biji yang buahnya  berdaging merah antara lain adalah Khemer merah, jambu biji Pasarminggu, dan jambu biji merah Getas.

Jambu biji merah Getas merupakan hasil temuan Lembaga Penelitian Getas, Salatiga, Jawa Tengah pada tahun 1980-an, sebagai hasil silangan antara jambu biji Pasarminggu yang berdaging merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah Getas memiliki daging buah merah menyala atau merah cerah, tebal, manis, harum, dan segar dengan bobot rata-rata 400 g/buah. Karena  keunggulan inilah jambu biji merah Getas diminati konsumen selain dapat meningkatkan trombosit darah pada penderita DBD.


Pengetahuan awam yang dianggap tradisional bahwa jambu biji merah dapat memperbaiki kondisi pasien demam berdarah telah dibuktikan secara ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian jus jambu kepada penderita DBD yang baru demam 2-3 hari lebih efektif dibanding setelah demam 4-6 hari. Dosis yang diberikan adalah 500 cc jus jambu biji dalam satu kali 24 jam.


Jambu biji merah mengandung zat golongan flavonoid, yaitu quersetin, salah satu dari 4.000 jenis flavonoid. Ekstrak Daun Jambu Biji Selain buah, daun jambu biji tua juga mengandung berbagai komponen yang berkhasiat mengatasi penyakit DBD. Hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menunjukkan, ekstrak daun jambu biji dapat menghambat perkembangan virus dengue dan mempercepat peningkatan jumlah trombosit darah.


Daun jambu biji diekstrak menggunakan alat yaitu rotavapor. Ekstrak daun jambu biji mengandung senyawa flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan kelompok pigmen tanaman yang memberikan warna pada buah-buahan. Flavonoid merupakan komponen fenol, yaitu bioaktif yang akan mengubah reaksi tubuh terhadap senyawa lain. Dengan demikian, flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antivirus dan antioksidan.


Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin biasa ditemukan pada tumbuhan kelas Angiospermae. Quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse transkriptase, yaitu enzim yang diperlukan oleh virus untuk mereplikasi diri. Dengan demikian, quersetin dapat menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.


trombosit

Hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik menunjukkan, ekstrak daun jambu biji teruji secara klinis dapat meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu per mm3 tanpa menimbulkan efek samping. Peningkatan tersebut dapat tercapai dalam waktu 8-48 jam setelah mengkonsumsi ekstrak daun jambu biji. Asam amino dalam daun jambu biji mampu membentuk trombopoitin dari serin dan treonin, yang berfungsi dalam proses maturasi megakariosit menjadi trombosit. 


Penelitian juga telah dilakukan untuk membuat obat antivirus dengue dari ekstrak daun jambu biji. Obat berupa suplemen dan dipasarkan ke masyarakat, antara lain dalam bentuk kapsul buat orang dewasa dan sirup untuk anak-anak.

Secara kimia terbukti bahwa buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tannin. Daun jambu biji juga mengandung berbagai asam, seperti asam ursolat, psidiolat,kratogolat, oleonolat, guajaverin.

Sumber : Riyawan.com, Wikipedia.org, Buku: Suriadi,h57, Nelson h.1134

4 komentar:

  1. Sangat bermanfaat sekali artikelnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, terimakasih atas kunjunganya. ;)

      Hapus
  2. Sebaiknya segara cek darah jika mengalami demam beberapa hari.karena Dbd ini tergolong penyakit yang berahaya.. sebagai antisipasi sebaiknya selalu sediakan obat nyamuk dirumah untuk melindungi keluarga kita dari serangan gigitan nyamuk

    BalasHapus